Abstract:
Masalah kas sangat vital bagi perusahaan, sehingga diperlukan pengelolaan kas.
Penerimaan dan pengeluaran kas dalam pelaksanaannya memerlukan pengeloiaan yang
baik. Kelalaian dalam kegiatan ini mengakibatkan kerugian yang terpengaruh bagi
keseluruhan kegiatan operasional perusahaan. Pengawasan dan pengendalian kas
diperlukan untuk menghindari pemborosan, kecurangan, dan penggelapan kas. Perhatian
utama audit operasional kas ditujukan pada ketepatan dan keabsahan transaksi kas dan
saldonya untuk mencegah terjadinya ketidaksesuaian antara saldo kas dengan pencatatan,
terutama dalam penerimaan dan pengeluaran kas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan audit operasional atas
pengeloiaan kas pada PT Adhi Karya, Tbk, mengetahui efektivitas pengeloiaan kas yang
dicapai PT Adhi Karya, Tbk, dan mengetahui peranan audit operasional dalam
meningkatkan efektivitas pengeloiaan kas pada PT Adhi Karya, Tbk.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) Pelaksanaaan Audit Operasional
pada PT Adhi Karya, Tbk meliputi (a) Perencanaan audit operasional atas kas pada tahun
2005 memperoleh skor 3 dengan predikatnya "Baik", karena adanya penetapan tujuan
audit operasional atas kas, adanya program audit operasional atas kas, adanya ruang
lingkup audit operasional atas kas, dan adanya sasaran audit operasional atas kas, dan
kondisi ini dapat dipertahankan sampai tahun 2009, (b) Pelaksanaan audit operasional
atas kas pada tahun 2005 yaitu "Cukup Baik" dengan skor 2, karena adanya pelaksanaan
pemeriksaan yang tertuang dalam program kerja pemeriksaan, adanya tahapan kegiatan
audit yang lebih rinci atas kas, dan adanya pemeriksaan dan pengevaluasian bahan bukti
audit. Pada tahun 2006 menjadi "Baik" dengan skor 3 karena Internal Auditor telah
melakukan cash oprtame yang dilakukan minimal 1 kali dalam setahun, dan keadaan ini
dapat dipertahankan sampai tahim 2009, (c) Pelaporan hasil audit operasional atas kas
pada tahun 2005 memperoleh skor 3 dengan predikatnya "Baik", karena mencantumkan
rekomendasi bagi berbagai perkembangan yang mimgldn dicapai, temuan-temuan audit
disajikan secara jelas dan didukung bukti yang memadai; laporan harus menggunakan
bahasa yang mudah dimengerti, jelas, objektif, singkat, konstruktif, dan tepat waktu;
mengemukakan tentang maksud, lingkup, dan hasil pelaksanaan audit; kondisi ini dapat
dipertahankan sampai tahun 2009, dan (d) Rekomendasi dan pemantauan tindak lanjut
pada tahun 2005 memperoleh skor 3 dengan predikamya "Baik", karena rekomendasi
dapat dilaksanakan, rekomendasi menghilangkan penyebab, tindakan perbaikan harus
dapat diukur, dan adanya pengawasan sistem penindaklanjutan; kondisi ini dapat
dipertahankan sampai tahun 2009; (2) Efektivitas pengeloiaan kas tahun 2005 - 2007
belum efektif dikarenakan kecenderungan persentase saldo kas awal dan akhir mengalami
kenaikan dari 1,10% pada tahun 2005 menjadi 1,31% pada tahun 2007, yang berarti
jumlah kas menganggur mengalami kenaikan dari Rp 8.871.841.264 menjadi
Rp 10.126.766.668, dan tahun 2008 - 2009, pengeloiaan kas lebih baik dikarenakan
persentase saldo kas awal dan akhir mengalami penurunan dari 1,31% pada tahun 2007
menjadi 0,88% pada tahun 2009, yang berarti jumlah kas menganggur telah dapat
dikurangi dari Rp 10.126.766.668 menjadi Rp 1.697.954.747, dan (3) Pelaksanaan audit
operasional atas kas pada PT Adhi Karya, Tbk dari tahun 2005 - 2009 kecenderungannya
meningkat yang diikuti dengan kecenderungan meningkatnya pencapaian efektivitas
pengeloiaan kas, dengan demikian penulis dapat menyimpulkan bahwa pelaksanaan audit
operasional berperan dalam meningkatkan efektivitas pengeloiaan kas pada PT Adhi
Karya, Tbk