Abstract:
Likuiditas tidak hanya berkaitan dengan kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek, tetapi juga berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk mengubah aktiva lancar tertentu menjadi uang kas. Kas dari aktivitas operasi merupakan aktivitas yang paling menunjukkan keadaan likuiditas suatu perusahaan. Kas dari aktivitas operasi menunjukkan penghasilan yang diperoleh dari perusahaa melalui kegiatan utama perusahaan tersebut. Perputaran piutang akan mempengaruhi tingkat likuiditas perusahaan karena memerlukan waktu jatuh tempo untuk menjadi likuid. Penelitian ini ditujukan untuk menguji pengaruh arus kas operasi dan perputaran piutang terhadap likuiditas pada perusahaan sektor property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014-2018 serta menguji pengaruh arus kas operasi dan perputaran piutang secara bersama-sama terhadap tingkat likuiditas pada perusahaan sektor property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014-2018. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014-2018. Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 26 perusahaan. Sampel dipilih menggunakan metode purposive sampling. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif statistik bersifat verifikatif. Data diuji dengan menggunakan SPSS versi 16 dengan menggunakan analisis statistik deskriptif, uji regresi linear berganda, uji asumsi klasik dan uji hipotesis. Hasil pengujian ini menunjukkan arus kas operasi secara parsial tidak berpengaruh signifikansi terhadap likuiditas (currren ratio) dan hasil pengolahan data menunjukkan nilai signifikansi arus kas operasi 0,509 dan nilai –thitung < -ttabel yaitu -0,662<1,979 kemudian perputaran piutang tidak berpengaruh signifikansi yang menunkjukkan nilai signifikansi 0,105 dan nilai –thitung < -ttabel yaitu 1,631<1,979. Hasil penelitian secara simultan dengan uji f bahwa arus kas operasi dan perputaran piutang secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap likuiditas (currren ratio) dengan ditunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,213 yang berarti > dari 0,05 dan nilai Fhitung<Ftabel sebesar 1,564<3,07. Hasil koefisien determinasi yang disesuaikan adalah 01,1% variasi variabel arus kas operasi dan perputaran piutang memiliki kekuatan untuk mempengaruhi likuiditas (currren ratio). Sedangkan 98,9% sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan dalam penelitian ini.