Abstract:
PT Rahayu Santosa merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang
industri karoseri, yang memproduksi barang dari bahan baku menjadi bus siap pakai.
Diantaranya reparasi kendaraan bermotor, bus besar, mikro bus, dan mini bus. PT Rahayu
Santosa berlokasi di Jl. Jakarta Bogor km. 48, Nagewer—Cibinong. Kebijakan Akuntansi
atas aset tetapnya adalah berdasarkan harga perolehan setelah dikurangi akumulasi
penyusutan ditentukan dengan menggunakan metode garis lurus {straight line method),
berdasarkann taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap.
Permasafahan yang teijadi pada PT Rahayu Santosa adalah Kemarapuan perusahaan
dalam menyajikan informasi nilai dan beban aset tetap secara wajar tergantung dalam
penerapan metode penyusutan aset tetap, yang pada akhimya berpengaruh terhadap
laporan laba perusahaan yang diperoleh. Penggunaan aset dengan metode penyusutan aset
tetap berdampak terhadap kewajaran nilai dan beban dalam laporan keuangan. Untuk itu,
metode penyusutan aset tetap hars diterapkan secara konsisten didalam perusahaan,
sehingga menghasilkan alokasi biaya penyusutan yang disajikan secara wajar dalam
laporan keuangan. Penyusutan mempakan penumnan nilai manfaat dan nilai aset yang
dimiliki. Besamya penurunan tersebut hams dihitung dan dialokasikan sebagai beban
penyusutan yang pada akhimya dibandingkan dengan pendapatan pada suatu periode
akuntansi tertentii. Berdasarkan permasalahan diatas, malm penulis tertarik untuk meneliti
lebih lanjut dan membahasnya dalam makalah seminar dengan judul "Pengaruh
Kebijakan Pembebanan Penyusutan Aset Tetap Terhadap Kewajaran Nilai dan Beban
Aset Tetap dalam Laporan Keuangan pada PT Rahayu Santosa".
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui kebijakan
pembebanan penyusutan aset tetap yang akan mempengamhi kewajaran nilai dan beban
aset tetap dalan laporan keuangan yang diperoleh PT Rahayu Santosa.
Untuk keperluan pembahasan masalah, penulis menyusun operasionalisasi variabel
dengan variabel pertama adalah Kebijakan Pembebanan Penyusutan Aset Tetap dengan
subvariabel pertama pengakuan dengan indikator harga perolehan, pola penggunaan,
penggantian aset tetap, subvariabel kedua pengukuran dengan indikator model biaya dan
model revaluasi, subvariabel ketiga penyusutan, terdiri dari faktor penyusutan dengan
indikator biaya perolehan, umur manfaat, nilai sisa, dan metode penyusutan dengan
indikator metode berdasarkan waktu, dan variabel kedua adalah Kewajaran Nilai dan
Beban Aset Tetap dalam Laporan Keuangan dengan subvariabel penerapan PSAK yang
benar dengan indikator pengakuan/perolehan, pencatatan, pelaporan.
Adapun jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif (nonstatistik),
metode penelitian adalah studi kasus, dan tehnik penelitiannya adalah analisisi kualitatif
dan kuantitatif (non statistik).
Penulis menyimpulkan bahwa Kebijakan aset tetap pada PT Rahayu Santosa
sudah diterapkan secara konsisten, karena aset tetap akan mengalatni penurunan
nilai akibat pemakaian tersebut dan hams dibetiankan secara tepat dengan cara
melakukan penyusutan yang tepat. Perusahaan telah menerapkan metode
penyusutan yang tepat. Maka dari itu kebijakan aset tetap hams sesuai dengan
kondisi perusahaan dan gambaran yang wajar mengenai basil operasi perusahaan
yang akan mempengaruhi kewajaran dalam laporan keuangan.