Abstract:
Dengan semakin berkembangnya perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, maka kehadiran dunia usaha sangat mutlak diperlukan. Sejalan dengan perkembangan ekonomi tersebut, maka berdiri perusahaan - perusahaan baru diberbagai bidang usaha, baik industri manufaktur maupun jasa. Meningkatnya jumlah perusahaan-perusahan tersebut mengakibatan terjadinya persaingan yang sangat ketat, persaingan ini timbul karena perusahaan-perusahaan tersebut ingin mempertahankan keberadaannya dan juga berupaya untuk mengembangkan perusahaan sebesar mungkin. Mutu atau kualitas barang yang dihasilkan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Perusahaaan yang berproduksi tanpa raemperhatikan kualitas produk, sama saja dengan menghilangkan harapan masa depan perusahaan tersebut. Bahkan di dalam situasi semakin ketatnya persaingan, peranan kualitas produk perusahaan ini akan semakin besar di dalam kaitannya dengan perkembangan perusahaan. Dengan demikian agar kualitas produk yang dihasilkan dapat bersaing dengan produk hasil perusahaan lain maka diperlukan adanya pengendalian kualitas dalam perusahaan. Pengendalian kualitas merupakan suatu aktivitas manajemen perusahaan untuk menjaga dan mengarahkan agar kualitas produk yang dihasilkan dapat dipertahankan sebagaimana yang telah direncanakan. Pengendalian kualitas ini akan dianggap baik apabila produk perusahaan mempunyai kualitas sebagiamana yang telah direncanakan sebelumnya. Berhubung banyaknya masalah yang dihadapi perusahan dalam pengendalian kualitas produk dalam upaya untuk memenuhi standar mutu, maka untuk memberikan arah bagi penelitian ini, penyusun mengidentifikasikan beberapa masalah yang berkaitan dengan judul skripsi sebagai berikut : 1. Bagaimana pelaksanaaan pengendalian kualitas produk dalam upaya untuk memenuhi standar mutu pada PT Bukaka Teknik Utama ? 2. Bagaimana penggunaan metode pengandalian kualitas produk dengan menggunakan rentang R ? 3. Bagaimana hubungan antara jumlah produk yang dihasilkan dengan biaya pengendalian kualitas ? PT Bukaka Teknik Utama adalah perusahaan nasional pribumi berdiri pada tanggal 25 Oktober 1978, di Jakarta, dikuatkan dengan akte notaris Hadji Babasa Daeng Lalo No.149/178. Modal dasar pertama perusahaan adalah sebesar Rp 50.000.000,-. Pada awal berdirinya perusahaan hanya berupa bengkel kecil dengan luas 400 m2 dengan jumlah karyawan 12 orang, bergerak dalam bidang reparasi dan pembuatan kendaraan-kendaraan khusus seperti mobil pemadam kebakaran dan alat-alat teknik lainnya. Bengkel kecil ini terletak di Desa Babakan, kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, dan pada permulaannya dipimpin oleh Drs M.Yusuf Kalla, dan selanjutnya diserahkan kepada Ir. Fadel Muhamad. Kemudian dengan berpijak pada surat keputusan Menteri Kehakiman No.307/M/SK/1976 dan surat keputusan No.168/M/SK/1979 tentang pembuatan dan ketentuan komponen yang dibuat dan dirakit di dalam negeri. Pada tahun 1981 FT Bukaka Teknik Utama dipercaya oleh pemerintah untuk membuat Asphalt mixing Plant, yaitu alat untuk membuat aspal hot mix. Kemudian pada tahun 1983 PT Bukaka Teknik Utama dimimta untuk membuat trailer dan container untuk mengangkut tebu 8 pabrik gula di Indonesia. Disebabkan semakin berkembangnya perusahaan maka lokasi yang sebelumnya terletak di Desa Babakan dipindahkan ke tempat yang lebih luas yaitu di Desa Limus Nunggal, Kecamatan Cileungsi, dan Kabupaten Bogor. Pada tahun 1988, bersamaan dengan pembangunan tahap akhir Bandara Soekarno-Hatta, PT Bukaka Teknik Utama dipercaya kembali oleh pemerintah untuk membuat Boarding Brigde, kemudian Boarding Bridge buatan PT Bukaka Teknik Utama diberi nama Garbarata oleh presiden Soeharto. Boarding Bridge buatan PT Bukaka Teknik Utama mendapatkan pengakuan dari standar mutu Internasional, yakni berupa Sertifikat ISO 9001. Untuk menunjang kelancaran usaha dan bekerjanya sistem organisasi perusahaan dengan baik maka diperlukan struktur organisasi bagi perusahaan tersebut. Adapun struktur organisasi PT Bukaka Teknik Utama adalah menganut sistem garis di mana pengaturannya ditangani oleh seorang President Director dengan dibantu oleh 4 orang direktur yang membawahi para manajer dan seluruh karyawan PT Bukaka Teknik Utama. Didalam melaksanakan kegiatan produksi PT Bukaka Teknik Utama menerapkan pengendalian proses, artinya dengan mengadakan pengawasan sejak dini dari mulai pemesanan bahan baku sampai pembuatan komponen-komponen yang siap dirakit menjadi Garabarata secara utuh, dan siap untuk diserahkan kepada pemesan. Dari pelaksanaan pengendalian kualitas selama periode Januari berada di dalam pengukuran rata-rata dan di dalam pengendalian kisaran, dengan demikian pengendalian kualitas adalah normal dalam proses produksi, tidak melebihi batas kendali atas maupun batas kendali bawah, oleh sebab itu proses produksi dapat dilanjutkan. Untuk mengetahui adanya hubungan antara jumlah produk yang dihasilkan dengan biaya pengendalian kualitas maka dilakukan perhitungan analisis statistika koefisien korelasi (r). Dari hasil perhitungan koefisien korelasi (r) diketahui bahwa nilai r adalah sebesar 0,84732 yang berarti bahwa adanya hubungan antara jumlah produk yang dihasilkan dengan biya pengendalian kualitas dan hubungannya adalah kuat dan positif. Untuk lebih menguatkan adanya hubungan antara jumlah produk yang dihasilkan dengan biaya pengendalian kualitas, maka dilakukan pengujian keeratan hubungan, berdasarkan perhitungan yang telah penyusun lakukan ternyata HO ditolak dan HI diterima, maka penyususn menyimpulkan bahwa antara jumlah produk yang dihasilkan dengan biaya pengendalian kualitas terdapat hubungan yang berarti.