Abstract:
Biaya standar menggambarkan biaya yang direncanakan dari suatu produk dan
ditentukan sebelum proses produksi dimulai. Tujuan utama penggunaan biaya standar
untuk mengendalikan biaya produksi dengan cara membandingkan biaya yang
sesungguhnya terjadi dengan biaya prouksi telah ditetapkan. Oleh karena itu, penggunaan
biaya standar sangat membantu manajemen melaksanakan pengendalian dalam usaha
mencapai efisiensi biaya produksi. Sistem biaya standar yang memadai dipadu dengan
analisis selisih akan memberikan suatu jaminan untuk menilai apakah unsur-unsur biaya
produksi seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead masih layak
dipakai sebagai norma yang cukup handal dalam pengendalian biaya produksi.
PT Indorama Synthetics merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri,
dengan kegiatan usahanya memproduksi benang tenun salah satunya type Cotton CF-KT 60-1
dengan bahan bakunya collon. Untuk melakukan perhitungan biaya dalam
memproduksi produknya yang tepat, PT Indorama Synthetics menggunakan biaya standar
produksi sebagai acuan untuk dapat meningkatkan efisiensi biaya produksi-<Permasalahan
yang terjadi di PT Indorama Synthetics adalah realisasi biaya produksi melebihi standar
yang ditetapkan, mengakibatkan tidak efisiensinya biaya produksi. Berdasarkan
permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut dan membahasnya
dalam makalah skripsi dengan Judul "Peranan Biaya Standar terhadap Efisiensi Biaya
Produksi pada PT Indorama Synthetics'
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui standar biaya
produksi yang ditetapkan pada PT Indorama Synthetics, untuk mengetahui efisiensi biaya
produksi yang dicapai pada PT Indorama Synthetics, dan untuk mengetahui peranan
biaya standar terhadap efisiensi biaya produksi pada PT Indorama Synthetics.
Untuk keperluan pembahasan masalah, penulis menyusun operasionalisasi variabel
dengan variabel pertama adalah peranan biaya standar bahan baku dengan indikator
varian kuantitas dan harga bahan baku; standar tenaga kerja dengan indikator varian
jumlah jam kerja dan jumlah tarif upah, dan standar overhead pabrik dengan indikator
varian jumlah biaya overhead pabrik; sedangkan variabel kedua adalah Efisiensi Biaya
Produksi dengan indikator pencapaian biaya produksi dengan indikator efisiensi
penggunaan bahan baku dan harga bahan baku, efisiensi tenaga kerja dan tarif tenaga
kerja, efisiensi biaya overhead pabrik; tindakan korektif dengan indikator perbaikan atas
selisih yang terjadi.
Adapun jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif (nonstatistik), metode penelitian
adalah studi kasus, dan teknik penelitiannya analisis kualitatif dan kuantitatif
(nonstatistik).