Abstract:
Dimasa krisis seperti sekarang ini kopeiasi perlu memulai setiap kegiatan ekonominya dalam menyelesaikan masalah keuangan, yang sering menyebabkan setiap kegiatan usaha gagal dikarenakan tidak mampunya pengelola dalam mengelola keuangan bagi pelaksanaan program usaha Untuk moijaga kesinambungan agar opeiasional usaha kopeiasi tetap beijalan, salah satunya dengan memberilran suatu pemyataan secaia tianspaian dan akuntabilitas dalam laporan periodik hasil pengawasan imtuk lebih menghasilkan posisi keuangan kopeiasi yang lebih akurat Oldi karena itu, kebeihasilan kopeiasi tidak hanya dilihat dari peningkatan pendapatan kopeiasi dan jumlah anggota tetapi dilihat dari faktor kesempatan usaha dan kemampuan dalam pengelolaannya. Permasalahan yang sering dihadapai dalam kopeiasi adalah kurang mampu menghimpun modal sendiri, dan alat kelengkapan kopeiasi dan manajemennya belum berfungsi secara baik. Kurangnya modal sendiri disebabkan rendahnya partisipasi anggota dalam memenuhi kewajibannya sebagai anggota kopeiasi, tugas pengurus yang belum lancar sehingga menyebabkan pengelolaan kopeiasi kurang berjalan dengan baik. Keberhasilan koperasi tidak hanya dipengaruhi oleh faktor kesempatan usaha yang baik, tetapi juga ditratukan oleh kemampuan dalam pengelolaannya. Di dalam melakukan peningkatan jumlah jenis usahanya kopeiasi sudah cukup baik. Akan tetapi, modal usaha dan cadangan masih kurang optimal begitu pula dengan pendidikan pada anggota koperasi dan pendapatan pada non anggota koperasi masih kurang, sehingga apabila dilihat dari beberapa analisis rasio laporan keuangan seperti rasio likuiditas, rasio solvabilitas, pada Koperasi Usaha Bersama terjadi peninjauan yang cukup signifikan pada tahun 200S. Pendapatan Sisa Hasil Usaha Kopeiasi caiderung tidak tetap dan tidak mengalami peningkatan. Oleh karena itu, peranan analisis rasio laporan keuangan mempunyai penganih yang sangat penting dalam menilai kelayakan usaha koperasi, disamping aktor-aktor lain.