Abstract:
Aset tetap diakui sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Aset tetap diakui jika memberikan manfaat ekonomis di masa depan. Selama masa penggunaanya, aset tetap akan mengalami penyusutan dan penyusutan tersebut dapat dihitung dengan menggunakan beberapa metode antara Iain, metode garis lurus, metode saldo menurun, dan metode jumlah unit. Laporan keuangan dapat dikatakan wajar jika perlakuan akuntansi aset tetap yang dilakukan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan, menerapkan prinsip konsistensi dan mengungkapkan aset tetap tersebut secara penuh. Tujuan penelitian yang hendak dicapai penulis antara lain Tirta: (1) untuk mengetahui perlakuan akuntansi aset tetap pada PDAM Bumi Wibawa Kota Sulrabumi, (2) untuk mengetahui penyajian aset tetap pada laporan keuangan pada PDAM Tirta Bumi Wibawa Kota Sukabumi, dan (3) untuk mengetahui pengaruh perlakuan akuntansi aset tetap terhadap kewajaran laporan keuangan pada PDAM Tirta Bumi Wibawa Kota
Sukabumi.
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif eksploratif, penelitian ditujukan untuk menggambarakan secara sistematis, faktual, aktual mengenai fakta-fakta dan fenomena-fenomena serta hubungannya. Penulis tidak menggunakan sanpel karena jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif eksploratif, walaupun demikian penulis tetap mengumpulkan data dan informasi berkenaan dengan penelitian seperti laporan keuangan, daftar aset tetap, dan kebijakan akuntansi perusahaaa Dalam proses pengumpulan data, penulis menggunakan dua cara yaitu penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan: (1) Aset tetap PDAM Kota Sukabumi pada awalnya diukur berdasarkan harga perolehan atau harga belinya termasuk semua biaya yang dikeluarkan san^ai aset siap digunakan dikurangi akumulasi penyusutan, mengakui aset tetap dengan menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansinya, perhitungan penyusutannya menggunakan metode saldo menurun untuk golongan Dan bangunan dan metode garis lurus untuk golongan bangunan, aset tetap berupa mesin, peralatan dan aset berwujud lainnya yang tidak dapat digunakan dihapusbukukan dan disajikan terpisah dalam kelompok aset Iain-lain sebesar nilai bukunya. Keuntungan atau kerugian dari aset tersebut diakui dalam laporan laba rugi pada saat periode teijadinya, (2) PDAM Kota Sukabumi telah menyajikan masing-masing aset tetap pada bagian aset tidak lancar dalam neraca senilai buku bersihnya (biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan) sesuai dengan Pemyataan Standar Akuntansi keuangan yang terlanpir dalam laporan keuangan, begitu juga dengan beban penyusutan yang disajikan dalam laporan laba rugi pada bagian beban administrasi dan umum, (3) Laporan Keuangan (Neraca dan Laporan Laba Rugi) PDAM Kota Sukabumi telah disajikan secara wajar, baik secara bentuk penyajian, konsistensi, dan pengungkapan yang sesuai Pemyataan Standar Akuntansi Keuangan, (4) Perlakuan alomtansi aset tetap berpengaruh terhadap kewajaran laporan keuangan PDAM Kota Sukabumi. Kewajaran nilai buku aset tetap akan mempengaruhi kewajaran tampilan neraca, sedangkan beban penyusutan akan menambah b^an yang ditanggung perusahaan. Beban penyusutan yang wajar akan berpengaruh terhadap kewajaran laporan laba rugi, (5) Perlakuan akuntansi aset tetap telah sesuai dengan Pemyataan Standar Akuntansi Keuangan. Namun PDAM Kota Sukabumi kurang mengungkapkan aset tetap secara penuh mengenai umur ekonomis dan metode penyusutannya.