Abstract:
Gerak arah roda pembangunan yang dilaksanakan di segala bidang terutama di bidang ekonomi yang semakin kian maju pesat memberikan dampak positif terhadap perkembangan dunia usaha, yang mengarah kepada kemajuan teknologi serta diikuti tingginya perhatian kelompok dunia usaha terhadap pembangunan ekonomi. Yang memberikan gambaran semakin luasnya kesempatan perusahaan untuk memacu laju pertumbuhan perusahaan dengan memanfaatkan setiap kesempatan yang diperoleh perusahaan, dimana dalam pemanfaaian kesempatan tersebut setiap perusahaan harus menghasilkan input, baik berupa barang atau jasa yang dapat bersaing dipasaran dengan memenuhi persaratan yaitu setiap input yang dihasilkan harus mempunyai kualitas yang baik dengan harga yang sangat kompetitif yang akan mengarah kepada tujuan perusahaan yaitu untuk mendapatkan laba yang maksimal untuk kesinambungan perusahaan serta untuk perluasan perusahaan dengan melakukan efesiensi disegala aktifitas perusahaan. Usaha terahkir dari perusahaan untuk mencapai tingkat efesiesi yang tinggi adalah dengan melakukan efesiensi pada aktifitas proses produksi. Untuk mendapatkan hal tersebut perusahaan memerlukan suatu perencanaan dan pengawasan produksi sehinggga tingkat efisiensi yang tinggi dapat tercapai yang berarti produktivitas produksi pun dapat meningkat. Peranan perencanaan dan pengawasan produksi diperlukan untuk terjaminnya kelancaran dari proses produksi dimana perencanaan dan pengawasan yang matang akan mencapai suatu dimana sasaran dari perencanaan dan pengawasan produksi dibuat untuk menciptakan arah dan jadwal yang akan menjamin kegunaan optimum dari bahan, tenaga kerja, mesin. serta menciptakan cara-cara untuk memastikan operasi perusahaan sesuai dengan arah kerja perusahaan dengan mengacu pada tujuan yang ingin dicapai, oleh sebab itu proses produksi yang direncakan secara baik akan menghasilkan suatu pelaksanaan produksi dengan biaya minimal dan laba yang maksimal. Untuk terlaksananya dengan baik dari perencanaan yang telah ditetapkan diperlukan suatu pengawasan, dimana pengawasan tersebut diterapkan oleh perusahaan sehingga apabila terjadi penyimpangan-penyimpangan dari rencana yang telah ditetapkan dapat diambil tindakan dengan cepat. Berdasarkan hal tersebut di atas perencanaan dan pegawasan yang diterapkan pada PTP. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas dimana dalam perencanaan produksinya didasarkan atas peramalan penjualan dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi dari proses produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, mesin, dan lingkungan kerja. Dimana perusahaan dalam melakukan perencanaan terhadap hal-hal tersebut di atas seperti bahan baku agar dapat selalu tersedia dengan melakukan pemeliharaan tanaman yang dibutuhkan sebagai bahan baku utama dalam proses produksinya yang dipasok oleh perkebunan milik sendiri, perencanaan tenaga kerja dimaksudkan agar tidak terjadi perputaran tenaga kerja yang tinggi yang menghambat dari proses produksi perusahaan memberikan fasilitas-fasilitas untuk kesejahteraan karyawan, sedangkan perencanaan lay-out dibuat untuk kelancaran dari tahapan-tahapan proses produksi, serta lingkungan kerja yang baik. Tujuan dari analisis yang dilakukan adalah untuk mengetahui apakah setelah dilakukan perencanaan dan pengawasan produksi terdapat peningkatan produktivitas produksi. Dengan menggunakan metode rata-rata 12 bulan dan trend ternyata hasil analisis yang didapat pada PTP. Perkebunan Nusantara VIII terdapat fluktuasi dari produktivitas perusahaan selama tahun 1996 tingkat pencapaian produktivitas tiap bulannya berada di atas tingkat produktivitas yang direncakan, tetapi pada 1997 selama bulan Januari sampai dengan bulan Juni tingkat produktivitas di bawah perencanaan, tetapi secara keseluruhan tingkat produktivitas dari bulan Januari 1997 sampai bulan Juni 1997 berada di atas produtivitas yang direncanakan. Keadaaan tersebut disebabkan oleh kemarau yang terjadi pada tahun 1997 yang mengakibatkan hasil dari perkebunan berupa pucuk teh sebagai bahan baku menurun. Tingkat produksi pada tahun 1996 sebesar 1195,908 ton, naik sebesar 6,61 % atau sebesar 74 ton sedangkan pada tahun 1997 dari bulan Januari sampai bulan Juni tingkat produksi secara keseluruhan 645,158 ton berada di atas perencanaan produksi sebesar 18,228 ton dimana perencanaan produksi tahun 1997 dari bulan Januari sampai bulan Juni sebesar 626,93 ton.