Analisa Kombinasi Produk Untuk Meningkatkan Contribution Margin (Study Kasus pada pt. Catur Wangsa Indah di Tasikmalaya)

Abstract

Pada masa sekarang suatu perusahaan untuk dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain yang sejenis maka suatu perusahaan dituntut dan harus memiliki suatu perencanaan produksi yang baik serta efisien dalam menjalankan kegiatan usahanya. Dengan adanya perencanaan yang baik tersebut maka pemborosan dalam pemakaian faktor produksi serta penyimpangan pemenuhan kebutuhan atau keinginan konsumen dapat ditekan seminimal mungkin. Tujuan lain dari pada perencanaan produksi tersebut adalah untuk memperoleh keuntungan maksimum, tujuan ini dapat dicapai apabila perusahaan berproduksi pada tingkat kombinasi produk yang tepat sehingga akan diperoleh contribution margin yang maksimal, bagaimanakah analisis kombinasi produksi ini dapat meningkatkan contribution margin. Permasalahan ini menjadi penting untuk di analisis, karena perencanaan didalam penentuan kombinasi produk ini digunakan sebagai alat kontrol dan pedoman pelaksanaan didalam melaksanakan proses produksi. Untuk tujuan tersebut metoda pengambilan sampel yang dipakai adalah dengan cara mengambil datadata tentang ke-4 produk pada perusahaan sabun yaitu PT. Catur Wangsa Indah di Tasikmalaya karena keempat produk tersebut menunjukan perkembangan yang terakhir sehingga dapat digunakan untuk proyeksi di masa yang akan datang. Adapun cara penelitian adalah: 1. Analisis secara kuantitatif, dengan alat analisis yang digunakan: - Tingkah laku biaya (cost behavior analysis) - Trend linier - Linier programming metoda simpleks - Uji-t (beda pasangan dua kelompok) 2. Analisis Kualitatif (membandingkan hasil penentuan kombinasi produk optimal memakai programasi linier metoda simpleks dengan contribution margin maksimal dan dengan kombinasi produk rata-rata yang diperoleh PT. Catur Wangsa Indah) Karena PT. Catur Wangsa Indah mempunyai bentuk fungsi produksi yang terdiri lebih dari dua buah produk maka alat analisis yang digunakan dalam pemecahannya adalah linier programming metoda simpleks dan untuk menentukan fungsi tujuannya digunakan pendekatan contribution margin yang didasarkan pada harga jual produk per unit (dos) yang dibandingkan dengan biaya variabet per unit (dos) pada periode yang bersangkutan, selanjutnya analisis perilaku biaya (cost behavior analysis) digunakan untuk mengetahui besarnya biaya variabel dan biaya tetap yang terjadi pada suatu periode. Untuk membuktikan hipotesis yang telah diperoleh yaitu dengan membandingkan hasil penentuan kombinasi produk sabun optimal dengan memakai programasi linier metoda simpleks yang merupakan kombinasi produk sabun contribution margin maksimal dengan contribution margin yang diperoleh PT. Catur Wangsa Indah pada kombinasi produk sabun rata-rata yang di produksi. Selanjutnya dilakukan hipotesis uji beda pasangan dua kelompok dengan tingkat error (a) 5% yang menghasilkan suatu kesimpulan bahwa kombinasi produk sabun rata-rata berbeda secara signifikan dengan kombinasi produk sabun berdasarkan linier programming dan terdapat selisih sebesar 61 yang berarti perusahaan kehilangan kesempatan untuk memperoleh contriburion margin total sebesar Rp.23.026.829 untuk produk sabunnya. Permasalahan ini hendaknya menjadi perhatian bagi pihak manajemen PT. Catur Wangsa Indah dan diharapkan pada masa yang akan datang perusahaan menetapkan perencanaan didalam penentuan kombinasi produk sabunnya dengan berdasarkan linier programming dan disertai usaha-usaha lain didalam meningkatkan pangsa pasarnya.