Abstract:
PT Bukaka Teknik Utama, Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dibidang alat
berat konstruksi baja.Perusahaan yang telan maju dan ruang lingkupnya besar memiliki
suatu pengendalian intern yang memadai untuk mendukung pencapaian tujuan
perusahaan. Pengendalian intern meliputi susunan organisasi dan semua cara-cara dan
peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan untuk menjaga dan
mengamankan harta miliknya, memeriksa kecermatan dan kebenaran data administrasi,
memajukan efisiensi kerja dan mendorong dipatuhinya kebijaksanaan yang telah
ditetapkan. Biaya bahan baku yang pada umumnya memiliki presentase yang cukup besar
dibandingkan dengan biaya produksi lainnya, sudah seharusnya dapat dikendalikan
dengan baik terutama dalam pembeliannya. Oleh karena itu harus adanyaa pengendalian
intern yang memadai terhadap pembelian bahan baku agar pembelian dapat efisien dan
sesuai dengan kebutuhan produksinya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pelaksanaan pengendalian intern pembelian bahan baku pada PT Bukaka
Teknik Utama, Tbk, untuk mengetahui efisiensi biaya bahan baku pada PT Bukaka
Teknik Utama, Tbk, dan untuk mengetahui peranan pengendalian mt pembelian bahan
baku dalam rangka efisiensi biaya bahan baku pada PT Bukaka Teknik Utema, Tbk.
Jenis penditian dalam penulisan skripsi ini adalah, deskntif elpploratii, yaitu
penelitian yang bertujuan untuk memperoleh data-data yang relevan dengan masalah
yang diamati dan berbitan dengan peranan pengendalian intern pembelian bahan baku
dalam rangka efisiensi biaya bahan baku pami PT Bukaka Teknik Utama, TWl Metode
penelitian yang digunakan dalam penulisan sknpsi ini adalah studi kasus pada PT Bukaka
Teknik Utama, Tbk. yaitu penefitian tentang subjek penelitian yang berkenaan dengan
suatu tingkat dari keseluruhan personalitas. Teknik praelitian yang digunakan penulis
dalam penyusunan skripsi ini adalah analisis kualitatif dan kuantitatif (non statistik)
menggambarkan keadaan objek penelitian yang sebenarnya dengan mengumpulkan data
yang relevan yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Unit andisis dalam penelihan ini
penulis menggunakan unit analisis organization, yaitu sumber data yang analisisnya
diperoleh dan respon divisi organisasi/perusahaan, penulis mendapat sumber daya dan
department internal audit dan divisi procurement pada PT Bukaka Teknm Utama, 1 bk
Permasalahan yang terjadi pada PT Bukaka Tekntk Utama, Tbk adalah masih
lemahnya pelaksanaan pengendalian intern pembelian bahan baku, masih adanya
ketelatan pengiriman bahan baku oleh supplier kebutuhan produksi, hal ini
dikarenakan pegawai kurang memonitor jadwal kedatangan bahan baku tersebut dan
supplier serta belum adanya sanksi yang tegas terhadap supplier apabila telat dalam
pengirimannya. Dengan telatnya pengiriman bahan baku pada saat waktu pematoknya
tentunya sangat mengganggu jalannya proses produksi, dan smng
adanya pembelian ganda, dikarenakan pegawai niemesan ternbali bahan baku kepada
supplier lain untuk memenuhi kebutunan produksi. Selain im realisasi pelaksanaan
pemisahan tugas belum sepenuhnya dilaksanakan yang menyebabkan pembelian bahan
baku tidak berjalan sesuai dengan mekanisme yang seharusnya. Adanya campur tangan
pegawai dan atasan yang memesan bahan baku tidak berdasarkan mekanisme yang
seharusnya kegiatan pembelian bahan baku yang masih belum ditangani seem
terpisah oleh pegawai yang berbeda, mengakibatkan sering terjadinya pembelian
ganda. Dengan pembelian ganda yang dilakukan pegawai karena bahan baku yang datang
tidak tepat pada waktunya dapat mempengaruhi jumlah bahan baku yang tidak tepat
sesuai dengan kebutuhan produksi.
Berdasarkan permasalahan diatas maka Perlu mengkali beban kena dm masing masing
pegawai terhadap kebutiihan kegiatan pengendalian pembelian bahan baku
berdasarkan pemisahan fungsi dan pemeriksaan independen atas linear terhadap
pegawai sebaiknya dilakukan secara rutin untuk meminimalisir adanya kesalahan yang
dilakukan oleh karyawan dalam mencapai target tujuan perusahaan. perusahaan
sebaiknya memberikan pemahaman dan pelatihan kepada pegawai mengenai fungsi dan
tugas masing-masing divisi agar tidak ada lagi pegawai yang tidak melakukan
mekanisme yang ada, dan membuat sanksi yang tegas kepada supplier dalam ketelatan
pengiriman banan bakunya. Melakukan monitonng atas kelemahan pelaksanaan
pengendalian intern yang ada secara berkelanjutan {On going monitoring) oleh pihak
manajcmen sebagai bagian yang melekat dalam proses bisnis perusahaan.