Abstract:
Perusahaan yang menjadi obyek penelitian penulis adalah PT. GURU
INDONESIA yang bergerak di bidang industri pengemasan karton boks yang
bertempat di Jl. Raya Jakarta-Bogor Km. 26 Jakarta.
Dalam penulisan skripsi ini, bahwa sistem biaya standar yang ditetapkan
dimaksudkan untuk mengetahui peranan biaya standar dan juga manfaat yang
dilakukan oleh manajemen agar dapat melakukan suatu fungsi untuk mengendalikan
biaya produksi dalam memperoleh suatu laba. Penetapan biaya standar akan dapat
berguna apabila perusahaan mau mempertimbangkan biaya-biaya yang dikeluarkan,
mendorong untuk menghemat biaya dan meningkatkan efisiensi pada tahap bisnis.
Besarnya biaya-biaya yang mempunyai nilai manfaat logis untuk mengendalikan biaya
produk, sehingga bukanlah pengeluaran-pengeluaran yang akan menentukan besarnya
biaya akan tetapi nilai manfaat dari biaya itu yang merupakan faktor penentu dari harga
standar yang ditetapkan. Dengan begitu penetapan standar berguna dalam menetapkan harga-harga jual untuk produk dan menyediakan informasi biaya yang andal dan
mutakhir.
Dalam penetapan biaya standar pada PT. GURU INDONESIA diklasifikasikan
dan diolah menjadi data akurat yang disusun dalam bentuk tabel yang memperlihatkan
berbagai ukuran dan gramatur, mutu suatu tipe box yang akan dikemas yang
menghasilkan perhitungan sebagai suatu penetapan yang berguna bagi perusahaan
tersendiri dalam kegjatan proses produksi. Dari data-data yang ada, penulis
mengunakan metode analisis varian untuk membandingkan suatu nilai standar dengan
nilai biaya yang dihasilkan memiliki peranan biaya standar sebagai alat pengambilan
keputusan manajemen dalam perencanaan dan pengendalian biaya pada perusahaan.
Pentingnya peranan biaya standar pada perusahaan sebagai alat pengambilan
keputusan manajemen. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis varian biaya standar
sebagai berikut :
Selisih bahan baku = selisih harga bahan baku - selisih pemakaian
SBhBk = Rp. 1.394.844.000 - Rp. 1.135.080.000
SBhBk = (Rp. 260.401.304) UF
Selisih tenaga kerja langsung = selisih efisiensi - selisih tarif
STkL = Rp. 3.538.050 - 1.491.225
STkL = (Rp. 2.046.525) UF
Selisih overhead pabrik :
Selisih pengeluaran Rp. 120.617.446 F
Selisih kapasitas (Rp. 4.829.693) UF
Selisih efisiensi (Rp. 31.513.0621 UF -
Selisih overhead pabrik Rp. 84.280.000 F
Jadi dengan adanya analisis varian bahwa telah membuktikan selisih yang
menguntungkan dan tidak menguntungkan yang memiliki peranan dalam perencanaan
dan pengendalian biaya pada perusahaan. Selisih yang tidak menguntungkan pada
biaya standar bahan baku dan selisih tenaga kerja langsung harus segera diperbaiki
dalam penetapan standar harga bahan baku dari jam kerja standar yang ditetapkan oleh
perusahaan.
Dengan penggunaan biaya standar yang tcpat akan mengendalikan biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik sehingga dapat mencegah
timbulnya harga pokok produksi yang tinggi. Sehingga untuk menerapkan biaya standar
diperlukan koordinasi yang tepat dan baik agar tercapai pengawasan dan pengendalian
dan menjadi pedoman bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.