Abstract:
CV. Khalim B. Rattan ini pada mulanya didirikan oleh Bapak Haji Khalim B.
Berdirinya CV. Khalim B. Rattan ini pada tahun 1972, dan pada waktu itu perusahaan
merupakan perusahaan perseorangan. Setelah perusahaan yang mengalami kemajuan
yang cukup pesat, maka pada tahun 1987 didirikanlah sebuah perusahaan yang
bergerak dibidang furniture yaitu CV. Khalim B. Rattan Furniture . Adapun
pengesahan perusahaan itu dihadapan notaris Iskandar Wiramiharja. SH. CV.
Khalim B. Rattan Furniture ini bernomor akte 87. dengan Surat Ijin Usaha
Perdagangan (SIUP) : 12 / 10 - 23 / PM / II / 1987 pada tanggal 28 Februari 1987
dari kantor Departemen Perdagangan kabupaten Cirebon. Dan mempunyai Surat
Keterangan Tempat Usaha Nomor 503-2/658-Perek/1987, tanggal 27 Februari
1987 dari Bupati Kepala Dati II Cirebon. Adapun surat keterangan tempat usaha
nomor : 039 / 32. 11. 13 / A-1/ a / III / 89. pada tangga 15 Maret 1989, Menteri
Perindustrian Republik Indonesia.
Di dalam melakukan kegiatan produksinya. CV Khalim B. Rattan Furniture
mempercepat produksinya dengan menggunakan analisis Network. Dengan analisis
Network ini dapat ditentukan kegiatan atau pekeijaan dari kegiatan produksi tersebut
dapat dipercepat atau ditentukan kegiatan atau pekerjaan yang dapat atau harus
dilakukan bersama-sama dengan waktu yang minimum. Untuk mempercepat suatu kegiatan atau pekerjaan tentunya akan ada biaya tambahan. Dengan peranan analisis
Network dapat ditentukan tambahan biaya (biaya langsung) yang minimum yang
diperlukan dari mempercepat kegiatan tersebut.
Dari pengolahan data dengan penggunaan analisis network, maka pembuatan
Laundry oleh perusahaan telah dapat meminimumkan waktu dari 101 hari hingga
menjadi 68 hari.
Apabila kita melihat gambaran analisis network sebelumnya maka akan
terlihat bahwa kegiatan produksi bila dikerjakan dengan waktu normal, maka akan
membutuhkan waktu selama 101 hari dengan biaya sebesar Rp 20.000.000, akan
tetapi apabila kita menggunakan percepatan waktu dengan analisis network, maka
kita akan dapat meminimumkan waktu sebanyak 33 hari dari waktu normalnya
menjadi 68 hari dengan biaya percepatan sebesar Rp 23.785.000.
Dan dalam hal ini penulis tidak membahas waktu pesimis atau waktu
terlambat karena penulis menganggap bahwa waktu terlambat hanya dipakai sebagai
waktu untuk memperkirakan kapan waktu paling maksimum kita pakai. Sedangkan
waktu normal lebih sering dipakai karena lebih tepat dalam memperkirakan
waktunya. Disamping itu waktu paling lama atau pesimis jelas akan merugikan pihak
perusahaan dan konsumen.
Maka akan terlihat biaya tambahan yang minimum. Dan aktivitas pada jalur
kritis yang dapat dipercepat dengan biaya paling ringan adalah aktivitas 1 - 3
(Rp 17.000) aktivitas ini dipercepat hlngga waktu minimumnya 10 hari dengan biaya
total sebesar 5 hari X Rp 17.000 atau sebesar Rp 85.000 untuk percepatannya.
Kemudian dilanjutkan dengan tindakan yang telah dilakukan sebelumnya yaitu
dengan mempercepat aktivitas selanjutnya yang memiliki biaya paling ringan.
Selain itu juga kita dapat melihat bahwa dengan jaringan kerja dapat terlihat
berapa % pekerjaan yang belum terselesaikan. Misalnya pada aktivitas normal dengan
menggunakan hitungan PERT, maka 1,47 % pekerjaan belum terselesaikan. dan
dengan dipercepat maka akan tinggal menjadi 1,49 % saja. Dengan sisa pekerjaan
yang belum terselesaikan tersebut, maka kita dapat membuat rencana baru bagaimana
agar pekerjaan tersebut dapat selesai tepat waktu yang dinginkan. Misalnya saja kita
dapat mengadakan kerja lembur atau dapat huga dengan penambahan tenaga kerja.
Sehingga waktu kita dari normalnya 101 hari bisa diminimumkan menjadi 68 hari.
Mempercepat pengerjaan Laundry ini, maka akan menguntungkan bagi kedua
belah pihak. Menguntungkan bagi konsumen karena barang yang dibelinya cepat
selesai dan siap untuk dipakai atau dipasarkan kembali ke pasaran. Sedangkan bagi
CV Khalim B. Rattan Furniture sendiri, keuntungan dengan mempercepat pengerjaan
Laundry ini adalah dana yang diperoleh dari konsumen dapat dan cepat terealisasi. Maksudnya adalah dengan mempercepat kegiatan dari 101 hari menjadi 68 hari
berarti telah meminimumkan waktu hingga menjadi 33 hari. Bagi pihak perusahaan
sudah jelas bahwa dengan sisa waktu seiama 33 hari tersebut. maka pembayaran dari
konsumen atau dana yang di peroleh dari konsumen dapat diputar untuk pembuatan
produk lain, atau dana tersebut dapat memperlancar aliran kas perusahaan. Sehingga
kas pada perusahaan tidak macet atau tersendat-sendat.
Jadi sudah jelas bahwa dengan mempercepat kegiatan proses pembuatan
Laundry akan menguntungkan dan memuaskan kedua belah pihak (pihak perusahaan
dan konsumen). Sehingga peranan analisis network dapat diperhitungkan
penggunaannya oleh CV Khalim B. Rattan Furniture, dengan maksud agar tujuan
perusahaan dapat terlaksana dengan baik dan lancar.