Abstract:
Penjualan kredit akan menimbulkan piutang. Oleh karenanya perlu mendapatkan
perhatian yang cukup serius agar piutang dapat dikelola seefisien mungkin, karena akan
menentukan laba usaha yang akan diperoleh. Namun dengan meningkatnya piutang,
perusahaan juga membutuhkan dana tambahan yang Iebih banyak sebagai pembiayaan
piutang untuk menutupi adanya penagihan piutang serta dari kemungkinan sebagian
piutang tak tertagih. Dalam piutang perlu ditetapkan kebijakan piutang yang baik, karena
kegiatan pengumpulan piutang seringkali tidak tepat pada waktunya sesuai waktu yang
telah ditetapkan. Dengan adanya kebijakan piutang diharapkan sebagian besar dari
piutang akan terkumpul dalam jangka waktu kurang dari satu tahun sesuai standar yang
telah ditetapkan. Oleh karena itu perlu diadakan pemantauan untuk mengendalikan
piutang agar piutang tidak melebihi batas yang diizinkan. Dengan adanya kebijakan
piutang diharapkan volume penjualan meningkat, karena dengan meningkatnya volume
penjualan diharapkan perusahaan dapat membayar kewajiban jangka pendeknya
(likuiditas) dan menghasilkan laba usaha yang optimal.
Penelitian ini bertujuan mengetahui kebijakan piutang dagang pada PT Galenium
Pharmasia Laboratories, mengetahui tingkat likuditas dan laba usaha pada PT Galenium
Pharmasia Laboratories, dan mengetahui pengaruh kebijakan piutang dagang terhadap
likuiditas dan laba usaha pada PT Galenium Pharmasia Laboratories.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Kebijakan piutang usaha
PT Galenium Pharmasia Laboratories telah tercapai, yaitu (a) standar kredit yang
berfungsi menentukan apakah pemohon kredit (pelanggan/distributor) layak/tidak
diberikan kredit, (b) persyaratan kredit yang memberikan jangka waktu pembayaran yang
disyaratkan kepada PelangganyDistributor yang membeli secara kredit, (c) kebijakan
penagihan piutang yang memuat prosedur yang harus dilakukan perusahaan dalam
pengumpulan piutang Pelanggan/Distributor jika telah jatuh tempo, (d) kebijakan kredit
yang ditetapkan telah dilaksanakan secara baik, (e) pengawasan piutang dilakukan
dengan menganalisis aktivitas piutang: (1) perputaran piutang dari tahun 2007 - 2009
mengalami peningkatan dari 12,49 kali menjadi 13,31 kali, (2) periode penagihan
tahun 2007 - 2009 mengalami peningkatan dari 29 hari menjadi 28 hari, dan (3) analisis
umur piutang dari tahun 2007 - 2009 mengalami peningkatan dari 29 hari menjadi 28
hari. Tingkat likuiditas perusahaan meliputi (a) rasio lancar dari tahun 2007 - 2009
mengalami peningkatan rasio dari 3,08 menjadi 3,17, (b) rasio cepat dan tahim 2007
2009 mengalami peningkatan rasio dari 1,86 menjadi 2,17, dan (c) rasio 1^ dan tahun
2007 - 2009 cukup stabil dari rasio 0,28 dan rasio 0,28; diikuti dengan rasio laba usaha
meliputi (a) rasio gross profit margin dari tahun 2007 - 2009 mengalami peningkatan
rasio dari 25,00% menjadi 25,60%, (b) rasio operating profit margin dari tahun 2007 -
2009 mengalami peningkatan rasio dari 22,38% menjadi 22,66%, dan (c) rasio net profit
margin dari tahun 2007 - 2009 mengalami peningkatan rasio dari 18,63% menjadi
18,89%; kemudia dikuiti dengan persentase penyisihan piutang tak tertagih dari tahun
2007 - 2009 mengalami penurunan dari 1,500% menjadi 1,498%, yang berarti telah
terjadi penurunan biaya penyisihan piutang tak tertagih setiap tahunnya; dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa kebijakan piutang dagang yang ditetapkan manajemen
perusahaan berpengaruh terhadap pencapaian tingkat likuiditas dan laba usaha pada
PT Galenium Pharmasia Laboratories.