Abstract:
Dalam penyusunan skripsi ini penulis melakukan penelitian pada PT, Prodenta Indonesia ,
merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri dan perdagangan produk-produk
perawatan pribadi, bermerk, dan bermutu tinggi untuk dipasarkan di dalam negeri maupun
ekspor, berlokasi di Jl. Raya Bogor Km. 27 Jakarta.
PT. Prodenta Indonesia berdiri pada tanggal 11 Agustus 1962 dengan akte notaris Rd,
Hadiwida, No.51 pada tahun 1962, kemudian diubah dengan akta notaris Mudofir Hadi SH No. 69
tanggal 14 Desember 1993 yang disahkan oleh Menteri Kehakiman pada tanggal 8 September
1994 dengan surat keputusan No.C2 -13.70,HT.01.04 tahun 1962. Sedangkan metode penelitian
yang dilakukan dalam penyusunan skripsi ini adalah dengan cara tehnik pengumpulan data dan
pengolahan data, Langkah pertama dalam analisis ini adalah dengan pengumpulan data-data yang
akan digunakan. Adapun data-data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara sebagai berikut: a).
Daftar Pertanyaan (Questioner); b). Wawancara (Interview); c). Tinjauan Secara Langsung
(Observation).
Dari data-data yang diperoleh, selanjutnya dilakukan pengolahan data yang meliputi
pengecekan terhadap data-data tersebut dengan menggunakan bantuan kakulator. Kemudian analisis
yang di gunakan adalah analisis biaya-volume-laba dengan menggunakan bantuan analisis titik
impas (break event point) pendekatan margin kontribusi. Langkah pertama dalam perhitungan titik
impas (break event point) tersebut adalah memisahkan biaya-biaya yang bersifat campuran (cost
mix) atau semivariabel kedalam unsur biaya tetap dan biaya variabel, dengan menggunakan metode
kuadrat terkecil (least square), lalu dilakukan pembebanan terhadap biaya overhead pabrik
berdasarkan jumlah unit yang diproduksi untuk masing-masing produk.
Berdasarkan hasil perhitungan titik impas (break event point) dari data biaya dan laporan laba
rugi perusahaan tahun 1997 untuk produksi perawatan rambut merk Bcylcreem dapat diketahui
bahwa volume penjualan pada tingkat BEP sebesar 14.329 dos atau sebesar Rp 4.814,618.851,
tingkat margin of safety sebesar 72,49% atau bila dalam unit sebesar 37.760 dos atau sebesar
Rp.12,687.373.780 dan besarnya laba yang diperoleh perusahaan untuk tahun 1997 sebesar Rp.
8.860,380,846 ,- Untuk perencanaan laba tahun 1998, perusahaan merencanakan untuk menaikan harga jual sebesar 20%, biaya tetap sebesar 10% dan biaya variabel sebesar 30% dengan tingkat
volume penjualan tetap sama seperti tahun 1997, karena berdasarkan pertimbangan bahwa tahun
1998 harga bahan baku dan biaya-biaya lainnya mengalami kenaikan akibat kondisi perekonomian
yang mengalami kelesuan.
Dengan naiknya harga jual sebesar 20% untuk produk perawatan rambut merk brylcreem
mengakibatkan penurunan pada tingkat BEP untuk tahun 1998 menjadi sebesar 11.139 dos atau
sebesar Rp. 4.491.114.539, dengan tingkat margin of safety 78,62%, atau bila dalam unit sebesar
40.953 dos atau Rp.16,512,313,310 dengan rencana laba perusahaan mengalami kenaikan menjadi
sebesar Rp. 12.360.828.852 atau 58,85% dari total penjualan yang dianggarkan.
Dengan naiknya biaya tetap sebesar 10% untuk produk perawatan rambut merk brylcreem
mengakibatkan naiknya tingkat BEP untuk tahun 1998 menjadi sebesar 15,761 dos atau sebesar Rp.
5.296.080.736, dengan tingkat margin of safety sebesar 69,74 % bila dalam unit sebesar 36.328 dos
atau Rp.12.206.062.180 dengan rencana laba perusahaan menjadi sebesar Rp. 8,524.176.018 atau
48,70% dari total penjualan yang dianggarkan.
Dengan naiknya biaya variabel sebesar 30% untuk produk perawatan rambut merk brylcreem
mengakibatkan naiknya tingkat BEP untuk tahun 1998 menjadi sebesar 16.462 dos atau sebesar Rp.
5,531,504,350, dengan tingkat margin of safety 68,40 % atau bila dalam unit sebesar 35,630 dos
atau sebesar Rp.11.971.532.160, dengan rencana laba perusahaan menjadi sebesar Rp
7.276.437.611 atau 41,57% dari total penjualan yang dianggarkan.
Dengan adanya rencana kenaikan harga jual sebesar 20%, biaya tetap sebesar 10% dan
biaya variabel sebesar 30% untuk produk perawatan rambut merk Brylcreem secara bersamaan,
mengakibatkan penurunan terhadap tingkat BEP untuk tahun 1998 yaitu menjadi sebesar 13.625
dos atau sebesar Rp.5,493,543,045, dengan tingkat margin of safety sebesar 73,84% bila dalam
imit sebesar 38,463 dos, atau sebesar Rp 15,508.384.820, dan untuk rencana laba mengalami
peningkatan menjadi sebesar Rp. 10,440,680,777 atau 49,71% dari total penjualan yang dianggarkan
oleh perusahaan,
Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan pada PT. Prodenta Indonesia, maka penulis
mencoba untuk memberikan saran yang kiranya dapat dijadikan bahan masukan adalah sebagai
berikut : dari data-data yang telah diperoleh, untuk perencanaan laba perusahaan tahun 1998, pihak
manajemen dapat mempergunakan analisis biaya - volume - laba dengan bantuan analisis titik
impas (break event point), sebelum melakukan perhitungan titik impas (break event point) biaya-biaya
dalam perusahaan yang bersifat campuran (cost mix) atau semivariabel terlebih dahulu harus
dipisahkan kedalam unsur biaya tetap dan biaya variabel dengan menggunakan salah satu metode
perusahaan biaya yang telah diuraikan dalam bab 11, Dan agar perusahaan dapat memperoleh laba
yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya maka harus dilakukan efisiensi terhadap pos-pos biaya
yang tidak produktif agar tujuan perusahaan dapat tercapai.