Pengaruh Segmentasi Pasar Terhadap Penjualan Pada PT. Winner Garments Manufacturing Corp.

Abstract

Dalam situasi perekonomian Indonesia sekarang yang dalam masa-masa perubahan juga bidang politik dan sosial budayanya, perusahaan yang ingin maju diharapkan untuk tidak lagi hanya sekedar berproduksi dan menantikan situasi berubah dan berharap mendapatkan peluangnya secara pasif. Ditengah persaingan yang semakin ketat antar perusahaan juga konsumen sekarang sudah lebih jeli dan teliti dalam memilih dan mengkonsumsi suatu produk yang mereka butuhkan, maka perusahaan memerlukan usaha yang lebih aktif lagi dalam melakukan kegiatan pemasarannya. Akibat dari persaingan dan beragam produk yang ada dan ditawarkan dalam suatu pasar membuat konsumen sekarang mempunyai banyak sekali pilihan dan kesempatan memilih produk yang akan digunakan, Oleh karena itu perusahaan perlu mengadakan suatu usaha-usaha untuk mengidentifikasi faktor-faktor beragam yang ada pada pasar menjadi lebih bersifat homogen, sehingga mudah untuk diketahui faktor-faktor apa saja yang lebih menonjol dalam pasar sasarannya yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk meningkatkan penjuaian produknya. Dengan melihat kenyataan bahwa suatu perusahaan yang masuk kedalam pasar yang luas tidak mungkin dapat memenuhi semua kebutuhannya, oleh karena itu perusahaan perlu memilih segmen pasar mana yang akan dimasuki dan dilayani. Itulah tujuan dari usaha-usaha segmentasi pasar yang dilakukan oleh perusahaan. PT. Winner Garments Manufacturing Corp. harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi segmentasi, dimana akan dilakukan pada perusahaan serta pengaruhnya terhadap penjualan. PT. Winner Garments Manufacturing Corp. dalam kegiatan pemasarannya melakukan usaha-usaha segmentasi pasar dengan memanfaatkan variabel-variabel yang terdapat dalam faktor geografis, demografis, atau faktor periiaku. Seperti usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dan tingkat pengetahuan konsumen terhadap produk. Setelah diketahui variabel-variabel apa saja yang lebih menonjol dalam suatu pasar, maka diambil langkah untuk menentukan target segmen pasarnya yaitu dengan menerapkan pemasaran yang lebih terpusat, dimana perusahaan hanya memproduksi beberapa macam atau merk produk tertentu dan jangkauan pemasarannya hanya dibeberapa wilayah saja sehingga pasar dapat dilayani dengan baik, dan hal ini akan menguntungkan pihak perusahaan terutama untuk kepuasan konsumen. PT. Winner Garments Manufacturing Corp. mempakan salah satu perusahaan yang bidang usahanya khusus dalam menghasilkan produk garmen yaitu celana jeans dan non jeans, dengan dengan beberapa merk, yaitu : Structure, Lee Cooper, dan Lawman. Perusahaan ini resmi berdiri pada tanggal 16 Agustus 1980 dengan akte pendirian perusahaannya ditandatangani oleh Notaris Hobro Poerwanto di Jakarta dengan Akte Notaris No. 17. Para pengurus perusahaan pada awalnya terdiri dari : Bapak MR. Hendro Darmawan, Bapak Kusno Darmawan, dan Bapak Pendy Hermawan. Kemudian surat izin usaha yang diberikan kepada PT. Winner Garments Manufacturing Corp. oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dengan akte No.98/T/Industri/1981. Pada tanggai 27 September 1981. Dan surat dari Departemen Perdagangan akte No.001/09/01/DU/PMDN/l/1982. Dikeluarkan pada tanggai 30 Januari 1982. Sebagian besar produk celana jeansnya dipasarkan keluar negeri dan sebagian lagi didalam negeri. Untuk pemasaran celana jeans keluar negeri yaitu merk Structure dan Lee Cooper, sedangkan untuk didalam negeri celana jeans merk Lee Cooper dan Lawman. Karyawan PT. Winner Garments Manufacturing Corp. sekarang berjumlah 636 orang dengan tingkat pendidikan dan usia yang beragam. Karena perusahaan ini bergerak dalam industri garmen tenaga kerja wanita lebih banyak dibanding tenaga kerja pria. Dalam melakukan usaha-usaha segmentasi pasar perusahaan harus mengeluarkan biaya segmentasi, yang digunakan untuk keperluan penelitian terhadap responden guna mendapatkan data mengenai variabel-variabel yang berpengaruh terhadap segmentasi. Untuk meringankan pengeluaran biaya segmentasi sekaligus memperoleh informasi yang diperlukan, maka perusahaan bekeijasama dengan para distributor yang ada di masing-masing wilayah pemasaran. Dengan adanya pengeluaran biaya tersebut, perusahaan tentu saja mengharapkan timbal balik yang menguntungkan. Dari hasil survei terhadap responden diperoleh prosentase sebagai berikut: untuk faktor usia, 21-30 tahun yaitu 40%; jenis kelamin, Pria yaitu 81%; tingkat pendidikan, Sl/mahasiswa yaitu 46%; jenis pekerjaan, pelajar yaitu 38%; pendapatan, diatas Rp.500.000 yaitu 35%; tingkat pengetahuan konsumen, tahu mengalami penurunan yang disebabkan oleh pengaruh adanya berbagai krisis yang terjadi di tanah air, sehingga menyebabkan daya beli masyarakat agak berkurang. Oleh karena itu perusahaan harus jeli untuk melihat peluang-peluang yang ada dan memanfaatkannya. Maka dari itu perusahaan sebaiknya terus melakukan usaha-usaha segmentasi pasar dengan memperhatikan variabel-variabel yang mempengaruhinya untuk menetapkan pasar mana yang akan dimasuki agar pasar tersebut dapat dilayani dengan baik.