Abstract:
Seiring dengan makin banyaknya perusahaan industri maka persaingan diantara mereka semakin ketat untuk memperebutkan pasar dan konsumen.
Dalam rangka menciptakan persediaan yang optimal pada suatu perusahaan perlu adanya pengendalian persediaan. Pengendalian persediaan merupakan upaya untuk memungkinkan diperolehnya barang-barang yang tersedia dengan kualitas dan jumlah yang tepat pada waktu dibutuhkan dengan biaya-biaya minimum untuk mendapatkan keuntungan. Adapun persediaan secara fisik adalah persediaan bahan baku atau bahan mentah sampai persediaan barang jadi yang siap untuk dipasarkan.
Analisis simulasi dapat digunakan untuk menentukan pengadaan persediaan yang optimal. Dalam simulasi dicoba untuk menemukan modal yang cocok dengan persoalan yang dihadapi. Simulasi merupakan duplikasi atau abstraksi dari persoalan dalam kehidupan nyata kedalam model-model matematika, penyederhanaan perlu dilakukan sehingga pemecahan dengan model-model matematika dapat diselesaikan. Untuk memperoleh informasi tentang penggunaan analisis simulasi dilakukan penelitian di PT. Heshe Indonesia pada bulan Maret - April 1998.
Dalam analisis simulasi ada tiga alternatif yaitu satu jika perusahaan berproduksi atau menyediakan persediaan sebanyak 1000 Dz tiap bulan, kedua jika perusahaan berproduksi berdasarkan rata-rata permintaan yang lalu dan ketiga jika perusahaan berproduksi sama dengan permintaan pada bulan sebelumnya.
Berdasarkan analisis simulasi dari ketiga alternatif tersebut ternyata alternatif kedua yang paling baik karena akan didapat keuntungan yang maksimal sebesar Rp. 4.707.360.000. Jika perusahaan akan memproduksi berdasarkan rata-rata permintaan yang lalu yaitu 998 Dz. Jadi produksi sebanyak 998 Dz merupakan persediaan yang optimal bagi perusahaan.
Dengan penggunaan analisis simulasi permasalahan untuk menentukan persediaan yang relatif panjang dapat diselesaikan dengan cepat dan mudah. Hal ini akan memudahkan bagi manajer dalam pengambilan keputusan, karena akan diketahui apakah pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajer itu sudah benar atau masih ada kekeliruan-kekeliruan yang menyebabkan hilangnya kesempatan untuk mendapatkan keuntungan.