Abstract:
Teori-teori tentang saham bonus belum menjelaskan informasi mengenai periode terjadinya
kenaikan atau penurunan harga, volume perdagangan, atau return saham dalam rentang waktu
jadwal saham bonus, yang berguna sebagai peta pemahaman untuk menjembatani hasil-hasil
penelitian terdahulu pada fungsinya masing-masing, dan berguna bagi investor sebagai informasi
dasar dalam mengantisipasi keputusan aktivitas jual, beli, atau menahan sahamnya. Penelitian ini
ditujukan untuk mengetahui gambaran umum pengaruh saham bonus terhadap harga, volume
perdagangan, dan return saham dari populasi perusahaan yang membagikan saham bonus dan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia, serta gambaran khusus hal yang sama terhadap perusahaan
berkode PSAB sebagai contoh pembandingnya. Metode penarikan sampel dilakukan dengan teknik
purposive sampling. Dari 34 perusahaan anggota populasi, hanya 22 perusahaan yang memenuhi
syarat penarikan sampel dengan sektor usaha yang berbeda-beda. Sedangkan metode analisis yang
digunakan adalah metode analisis statistik deskriptif, statistik kuantitatif berupa uji komparatif (uji
beda), dan statistik inferensial yang terdiri dari analisis korelasi dan regresi linier dengan variabel
independen berupa urutan hari pengamatan. Software yang digunakan adalah Excel. Hasil penelitian
mengungkapkan fakta bahwa dalam gambaran umum, saham bonus berpengariih sangat signifikan
terhadap rata-rata harga harian dan volume perdagangan saham 22 perusahaan, yang ditandai oleh
hasil uji beda yang menunjukkan terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara data series kedua
variabel tersebut pada periode sebelum dan sesudah CBD. Tetapi saham bonus tidak berpengaruh
signifikan terhadap rata-rata return harian yang ditandai dengan tidak terdapatnya perbedaan yang
signifikan antara rata-rata return harian sebelum dengan sesudah CBD. Hasil uji beda tersebut
ditunjang oleh hasil analisis deskriptif yang menunjukkan terjadi penurunan rata-rata total harga
sebesar 30% dan terjadi kenaikan rata-rata total volume perdagangan sebesar 143% pada periode
sesudah CBD dibanding periode sebelum CBD. Hasil analisis deskriptif terhadap rata-rata return
harian menunjukkan peluang untung pada periode sebelum CBD sebesar 16/29 dan peluang ruginya
13/29, sedangkan pada periode sesudah CBD peluang untungnya 12/29 dan peluang ruginya 17/29.
Hasil analisis korelasi menunjukkan pergerakan rata-rata harga harian yang meningkat pada periode
sebelum CBD dengan koefisien korelasi yang positif, keeratan yang sangat kuat, dan sangat
signifikan yaitu r = 0,9209, serta pergerakannya pada periode sesudah CBD yang menurun dengan
koefisien korelasi yang negatif, keeratan yang sangat kuat dan sangat signifikan yaitu r = -0,8389.
Pergerakan rata-rata volume perdagangan harian menurun pada periode sebelum CBD dengan
koefisien korelasi yang negatif, keeratan yang sedang, dan cukup signifikan yaitu r = -0,4022, serta
pergerakannya pada periode sesudah CBD yang cenderung meningkat dan sangat fluktuatif dengan
koefisien korelasi yang positif, keeratan yang sangat rendah, dan tidak signifikan yaitu r = 0,0107.
Hasil analisis regresi linier menunjukkan hanya model Y = 3.697+21,06X yang dapat digunakan
untuk memprediksi tingkat rata-rata harga harian populasi pada periode sebelum CBD, karena hasil
uji F ANOVA terhadap koefisien arah regresi (b) cukup signifikan dan hasil uji korelasinya
menunjukkan keeratan yang sangat kuat dan sangat signifikan yaitu r = 0,9209. Gambaran khusus
saham PSAB, saham bonus juga berpengaruh sangat signifikan terhadap harga dan volume
perdagangan harian, yang ditandai oleh hal yang sama pada gambaran umum. Begitu juga terhadap
return sahamnya, saham bonus tidak berpengaruh signifikan. Tetapi penurunan rata-rata harga
sahamnya pada periode sesudah CBD hampir 3 kali lipat daripada gambaran umum, yaitu 87%, dan
kenaikan rata-rata volume perdagangannya 8 kali lipat daripada gambaran umum yaitu 1.160%.