Abstract:
Pemerintah Daerah sebagai pihak yang diberikan tugas menjalankan pemerintahan, pembangunan, dan
pelayanan masyarakat wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban keuangan daerah sebagai
dasar penilaian kinerja keuangannya. Salah satu alat untuk menganalisis kinerja keuangan Pemerintah
Daerah adalah dengan melakukan analisis rasio keuangan terhadap APBD yang telah ditetapkan dan
dilaksanakan. Dalam penelitian ini telah terjadi ketidakkonsistenan antara pengaruh rasio kemandirian
keuangan daerah dan rasio efektivitas PAD terhadap tingkat rasio pertumbuhan PAD yang
berpengaruh pada kineija keuangan Pemerintah Daerah Kota Bogor untuk periode anggaran 2010-
2014.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kemandirian keuangan daerah dan
efektivitas PAD terhadap kinerja keuangan Pemerintah Daerah Kota Bogor pada periode anggaran
2010-2014.
Penelitian mengenai analisis pengaruh kemandirian keuangan daerah dan efektivitas PAD terhadap
kinerja keuangan Pemerintah Daerah Kota Bogor pada periode anggaran 2010-2014, menggunakan
data sekunder berupa Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Daerah Kota Bogor Tahun Anggaran
2010-2014, adapun teknik penarikan sampel yang digunakan adalah Non Probability Sampling,
metode analisis yang digunakan adalah kuantitatif yaitu berupa pengujian hipotesis dengan
menggunakan uji statistik (SPSS 20), sedangkan untuk menguji pengaruh antara kemandirian
keuangan daerah dan efektivitas PAD terhadap kinerja keuangan digunakan analisis regresi berganda.
Hasil penelitian mengungkapkan fakta bahwa secara simultan variabel Kemandirian Keuangan Daerah
dan Efektivitas PAD berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan dengan perhitungan statistik
uJi F signifikansi sebesar 0,027 berada di bawah 0,05. Secara parsial variabel Kemandirian Keuangan
Daerah memiliki t hitung > t tabel atau 4,453 > 2,110 dengan taraf sigmifikasi 0,040 di bawah
signifikansi 0,05% (5%) hasil ini membuktikan bahwa Kemandirian Keuangan Daerah berpengaruh
signifikan terhadap Kinerja Keuangan di Pemerintah Daerah Kota Bogor. Variabel Efektivitas PAD
memiliki t hitung < t tabel atau 0,245 <2,110 dengan taraf siginifikasi 0,789 di atas 0,05% (5%)
sehingga dapat disimpulkan bahwa Efektivitas PAD tidak berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan di
Pemerintah Daerah Kota Bogor. Hasil uJi koefisien korelasi (R^), diketahui bahwa secara simultan
Kemandirian Keuangan Daerah dan Efektivitas PAD mampu mempengaruhi Kinerja Keuangan Kota
Bogor untuk periode anggaran tahun 2010-2014 sebesar 85,9% sedangkan sisanya sebesar 14,1%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.
Tahun 2010-2014 ditemukan masih banyak PAD di Kota Bogor yang belum dikelola secara optimal
antara lain retribusi parkir kendaraan bermotor, hal ini dikarenakan kurang intensifhya pengawasan
Pemerintah Kota Bogor terhadap potensi PAD yang ada. Untuk meningkatkan penerimaan PAD
secara intensif dan tepat sasaran terutama paj^ daerah dan retribusi daerah perlu dilaksanakan
strategi melalui intensifikasi yaitu perbaikan aspek pendataan agar selalu diperbaharui, melakukan
sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat serta pengawasan secara berkelanjutan.
Tahun 2013 ditemukan bahwa realisasi penerimaan PAD belum mencapai target yang ditetapkan, hal
ini dikarenakan belum ada peraturan/standar baku yang ditetapkan oleh Pemerintah Daer^ untuk
pemungutan dan penyetoran PAD ke kas daerah, dengan mempertimbangkan segi efektivitas dan
efisiensi biaya dalam memungut PAD tersebut. Pemerintah Daerah Kota Bogor hams melakukan
evaluasi terhadap sistem pemungutan Pendapatan Asli Daerah dengan sistem on line dengan tetap
melakukan efisiensi biaya sehingga diperoleh ukuran yang lebih balk pada tingkat efektivitas
pemungutan PAD.