REPOSITORY SKRIPSI
dc.contributor.author | Abdulah, Dudung | |
dc.date.accessioned | 2022-02-14T07:12:09Z | |
dc.date.available | 2022-02-14T07:12:09Z | |
dc.date.issued | 2001 | |
dc.identifier.uri | http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/2000 | |
dc.description.abstract | Pengendalian kualitas merupakan salah satu kegiatan manajemen yang sangat penting untuk menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi produk yang telah ditetapkan, sehingga dapat mengurangi tingkat kegagalan dalam proses produksi yang akan meningkatkan efesiensi usaha. Dalam pengendalian kualitas ini dicari faktor-faktor penyebab terjadinya penyimpangan-penyimpangan yang sama dimasa yang akan datang. Identifikasi permasalahan yang akan dibahas dan dianalisa oleh penulis dalam penelitian ini adalah: 1) Penerapan pengendalian kualitas pada PT. Maher Perdana. 2) Faktor-faktor yang menjadi penyebab kegagalan dan usaha untuk mengatasi faktor penyebab kegagalan pada tiap tahap proses produksi. 3) Bagaimana perbandingan hasil sebelum sesudah penanggulangan. Langkah selanjutnya, penulis melakukan analisis atau pengolahan atas data yang ada. Dari hasil analisis yang penulis lakukan dapat diketahui bahwa rata-rata nilai proporsi kerusakan genteng yang terjadi selama bulan Januari 2001 adalah sebesar 0,0118 atau 1,2% yang berarti melewati batas toleransi kerusakan yang ditetapkan perusahaan yaitu sebesar 1%. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, ada beberapa hal yang diperkiraka menjadi penyebab tingginya proporsi kerusakan pada bulan Januari 2001 antara lain: faktor manusia, faktor bahan baku, faktor mesin, faktor metode, faktor lingkungan. Dari kelima faktor di atas kemudian dicari faktor dominan yang menyebabkan penyimpangan-penyimpangan hasil produksi. Berdasarkan wawancara penyusun dengan kepala produksi dapat diketahui bahwa penyebab paling dominan dari penyimpangan-penyimpangan hasil produksi adalah faktor manusia dan mesin. Setelah diketahui faktor paling dominan yang menyebabkan penyimpangan hasil produksi kemudian pihak perusahaan melakukan langkah penanggulangan. Langkah penanggulangan yang diambil antara lain membuat prosedur kerja bagi setiap bagian yang ada pada perusahaan yang sosialisasinya dilaksanakan oleh setiap kepala bagian. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan oleh perusahaan pada akhir Maret 2001 presentase produk genteng yang rusak atau cacat mengalami penurunan dengan rata-rata produk genteng yang rusak atau cacat sebesar 0,010 atau 1%. Hal ini sesuai dengan standar yang ditetapkan perusahaan untuk produk yang rusak atau cacat yaitu sebesar 1%. | en_US |
dc.description.sponsorship | H. Rijadi - Djaenudin | en_US |
dc.publisher | Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Pakuan | en_US |
dc.subject | Pengendalian Kualitas, Proses Produksi | en_US |
dc.title | Peranan Pengendalian Kualitas Dalam Usaha Mengurangi Kegagalan Proses Produksi Genteng Pada PT. Maher Perdana | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |