Abstract:
Manajemen membutuhkan sejumlah infomiasi untuk menghasilkan keputusankeputusan
yang mendorong kemajuan perusahaan, Manajemen PT. Makna Prakarsa
Utama membangun sistem informasi akuntansi untuk memenuhi tujuan tersebut
(menghasilkan informasi yang dapat dijadikan dasar pengambiian keputusan). Namun
informasi yang dihasilkan sistem tersebut, yaitu laporan keuangan, tidak dapat dijadikan
dasar pengambilan keputusan. Penelitian ini diadakan untuk menganalisis komponen
penyusun sistem informasi akuntansi dan pengaruhnya terhadap efisiensi dan efektivitas
laporan keuangan yang dihasilkan sistem tersebut
Metode penelitian, digunakan untuk menganalisis masalah tersebut adalah studi
kasus. Data terkait sistem informasi akuntansi dan laporan keuangan PT. Makna Prakarsa
Utama dikumpulkan dengan cara observasi, pengumpulan dokumen, dan wawancara.
Data'yang terkumpul kemudian dianalisis dan dibandingkan dengan teori-teori yang
mendasarinya.
PT. Makna Prakarsa Utama adalah perusahaan dengan bidang usaha perdagangan
dan jasa agen properti, jasa konstruksi dan pembangunan, landscape, dan jasa-jasa lain
yang terkait. Sistem informasi akuntansi PT. Makna Prakarsa Utama mengandalkan
sumber daya manusia untuk mengkonversikan data transaksi (sistem informasi akuntansi
manual). Pilihan untuk mengaplikasikan sistem informasi manual didasari oleh
pertimbangan terkait jumlah transaksi PT. Makna Prakarsa Utama yang tidak terlalu
banyak.
Risiko utama pada sistem informasi akuntansi adalah risiko terkait sumber daya
manusia. Untuk mengatasi risiko tersebut, dan risiko-risiko lain yang dapat menghambat
pencapaian tujuan penyusunan sistem informasi akuntansi, dan tujuan perusahaan secara
keseluruhan, didesain pengendalian intern untuk mendapatkan keyakinan terkait
pencapaian tujuan-tujuan tersebut.
Pengendalian terdiri dari lima komponen yang saling terkait, dengan lingkungan
pengendalian sebagai dasar bagi komponen pengendalian intern yang lain (menyediakan
disiplin dan struktur). Lingkungan pengendalian pada PT. Makna Prakarsa Utama masih
belum mendukung penerapan aktivitas pengendalian yang memadai, yaitu aktivitas
pengendalian yang dapat menjamin pencapaian tujuan penyusunan sistem informasi
akuntansi, yaitu laporan keuangan yang efisien dan efektif.