Abstract:
Penilaian kineija pada aspek keuangan perusahaan lebih sering menggunakan
tekhnik "analisis rasio keuangan". Analisis rasio keuangan membutuhkan laporan
keuangan selama sedikitnya 2 (dua) tahun terakhir dari beijalannya perusahaan. Dengan
analisis rasio keuangan akan dapat diketahui tingkat likuiditas, tingkat solvabilitas dan
tingkat profitabilitas perusahaan. Dengan mengetahui tingkat suatu perubahan, maka
dapat diketahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya
dengan jaminan harta lancamya. Tingkat Likuiditas ini sangat berguna bagi perusahaan
khususnya kreditur yang memberikan kredit jangka pendek. Solvabilitas dapat digunakan
untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi semua kewajibannya dengan
jaminan harta yang dimilikinya. Tingkat solvabilitas ini sangat berguna bagi kreditur,
untuk memberikan kredit jangka pendek maupun jangka panjang. Profitabilitas dapat
digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan
modal yang dimilikinya, hal ini sangat penting untuk mengetahui eflsiensi suatu
perusahaan. Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk (I) mengetahui perhitungan rasio
likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas pada PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk (2)
mengetahui kebijakan perusahaan mengenai pembiayaan yang ada pada PT. Bank
Danamon Indonesia, Tbk (3) mengetahui pengaruh rasio likuiditas, solvabilitas dan
profitabilitas dalam mendukung pembiayaan pada PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
{eksploratij^ dengan metode penelitian studi kasus dan teknik penelitian analisis
kuantitatif (non-statistik). Data yang digunakan adalah laporan keuangan tahunan yang
diaudit pada PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk periode 2010-2012.
Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh basil bahwa rasio likuiditas yang
diukur dengan QR, IPR, LDR, LAR dan CR cenderung mengalami peningkatan, rasio
solvability yang diukur dengan PR dan CAR cenderung mengalami penin^catan, rasio
proEtabilitas yang diukur dengan GPM, NPM, ROE, dan ROA cenderung mengalami
peningkatan dan pembiayaan PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk dalam keadaan sehat.
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan penulis bahwa pembiayaan pada PT. Bank
Danamon Indonesia,Tbk pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 777.962, hal ini
dikarenakan adanya kenaikan pada tingkat solvabilitas, PR mengalami kenaikan sebesar
1.33% dan CAR mengalami kenaikan sebesar 1.93% dan pada tahun 2012 pada PT. Bank
Danamon Indonesia, Tbk mengalami kenaikan sebesar Rp.4.008.387, peningkatan
pembiayaan teijadi dikarenakan kondisi PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk dalam
keadaan liquid jika dilihat dari tingkat likuiditas. Hal ini terbukti dari QR yang
mengalami kenaikan sebesar 4.71%, LAR sebesar 2.78%, CR sebesar 4.78% dan LDR
sebesar S.I6%
Dapat disimpulkan bahwa rasio likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas
mempunyai pengaruh terhadap pembiayaan pada PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk.
Adapun saran yang disampaiimn adalah perusahaan hendaknya menjaga keseimbangan
antara resiko dan pendapatan serta mempeluas jangkauan pemberian kredit permodalan
kepada masyarakat menengah keatas.