Abstract:
Dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban. Informasi akuntansi dihubungkan
dengan manajer yang memiliki wewenang terjadinya informasi tersebut untuk dimintakan
pertanggungjawaban kepada manajer yang bersangkutan. Informasi akuntansi
pertanggungjawaban merupakan informasi yang penting dalam proses perencanaan dan
pengendalian aktivitas organisasi, karena informasi tersebut menekankan hubungan
antara informasi dengan manajer yang bertanggungjawab terhadap perencanaan dan
reabsasinya. Tujuan penelitian ini adalah l).Untuk mengetahui penerapan Akuntansi
Pertanggungjawaban. 2). Untuk mengetahui tingkat Eflsiensi Biaya produksi dan 3).
Untuk mengetahui Peranan Akuntansi Pertanggungjawaban dan Pengaruhnya Terhadap
Efesiensi Biaya Produksi pada PT Sunindo Adiperkasa.
Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriflif dengan pendekatan Kualitatif
dan Kuantitatif. Data diperoleh dan PT Simindo Adiperkasa dengan menggunakan data
(rasional perusahaan pada tahun 2011, dimana penulis menguji hipotesis dengan
mengolah data-data, informasi yang diperoleh selama penelitian, dan diproses serta
memberikan deskripsi yang mendetail tentang keadaan perusahaan terkait Informasi
Akuntansi Pertanggungjawaban terhadap Efisiensi Biaya Produksi.
Berdasarkan hasil penelitian, Peranan akuntansi pertanggungjawaban pusat bia>a
pada PT Sunindo Adiperkasa tercermin dari struktur organisasi dimana pembagian tugas
dan wewenang telah dibuat dengan jelas. Umumnya para manajer pusat
pertanggungjawaban telah mengetahui dengan jelas tugas dan tanggung jawab masing masing.
Anggaran dalam akuntansi pertanggungjawaban dipakai sebagai alat dalam
mengukur pelaksanaan kegiatan dari pusat pusat pertanggungjawaban. Penyusunan
anggaran pada PT Sunindo Adiperkasa telah menganut konsep akuntansi
pertanggungjawaban sehingga aktivitas anggaran sebagai alat pengendalian akan
meningkat. Pemisahan biaya menjadi terkendali dan tidak terkendali sudah dilakukan
perusahaan walaupun belum dengan cermat dan laporan realisasi anggaran yang disusun
sudah memenuhi syarat-syarat pelaporan yang bdk. Dari hasil analisis di atas maka
penulis dapat menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang sangat besar antara peranan
akuntansi pertanggungjawaban sebagai alat pengendalian efisiensi biaya produksi pada
perusahaan. Hal tersebut dapat dilihat dari persentase antara realisasi dengan anggaran
yang ditetapkan oleh perusahaan dimana untuk biaya yang uncotrollable bagi perusahaan
adalah sebesar: a) Biaya bahan baku langsung sebesar 8,06% b). Biaya tenaga kerja
langsung bagian Shearing sebesar 4,78%, Blank Piercing sebesar 20,74%, Press sebesar
9,79%, Dies sebesar 24,79%, Boiding sebesar 6,08%, Trirruning sebesar 9,70% dan
Finishing sebesar 7,57%. Sedangkan untuk biaya yang cotroUable pada perusahaan
hanya pada biaya lstrik yaitu sebesar 3,64%.
Laporan kinerja (manajer tingkat bawah harus berisi informasi yang rinci dan
laporan kinerja untuk manajer tingkat diatasnya harus berisi informasi yang lebih ringkas)
artinya disesuaikan dengan kebutuhan dan pengalaman pemakai, oleh karena itu Semakin
tinggi jenjang manajer, maka semakin ringkas isi laporan kinerjanya dan juga Laporan
kinerja setidaknya diterbitkan paling sedikit sebulan sekali. Dalam hal pengontrolan biaya
guna meningkatkan pengendalian biaya produksi, Karyawan yang terlibat dalam
penyusunan anggaran hendaknya diberikan peningkatan kemampuan baik melahii
seminar maupun job training untuk dapat meningkatkan pengetahuan mereka terhadap
anggaran yang disusun mencapai sasarannya sebagai alat pengendalian.