Abstract:
Laporan keuangan merupakan informasi yang menggambarkan posisi
keuangan, harus dapat disajikan secara wajar sesuai dengan prinsif akuntansi yang
berlaku umum. Kewajaran laporan keuangan tergantung dari tingkat kesalahan atau
kelalaian dalam pencatatan, yang mana hal tersebut dapat mempengaruhi pemakai
laporan keuangan balk intern maupun ekstern. Oleh karena itu agar laporan
keuangan dapat disajikan secara wajar, maka unsur-unsur yang membentuk laporan
keuangan harus dapat diukur dan dinilai secara wajar pula.
Divisi Bangunan Gedung (DBG) merupakan salah satu dari sembilan
divisi yang terdapat di PT.Wijaya Karya (PERSERO) dibidang pelayanan jasa
konstruksi, proyek nalar usahanya konstruksi meliputi : Pembangunan gedung
bangunan tinggi untuk Perkantoran, Apartemen, Rumah sakit dan sarana pendidikan,
Salah satu proyek yang ditangani oleh Divisi Bangunan Gedung adalah proyek
perluasan dan Renovasi Gedung Kantor Cabang Bank Indonesia-Bandung yang
dikerjakan berdasarkan Surat Perjanjian (SP) No. 29/Bd/l/UL/PkP dalam waktu 630
(enam ratus tiga puluh) hari terhitung dari tanggal surat perjanjian ditandatangani
atau tanggal 11 Juni 1996 sampai tanggal 2 Maret 1998, dengan nilai harga kontrak
sebesar Rp. 15.950.000.000,00 (Lima belas milyar sembilan ratus lima puluh juta
rupiah), Pada perusahaan konstruksi yang pada umumnya mengerjakan suatu proyek
yang memakan waktu lebih dari satu tahun, maka kepastian akan besarnya
pendapatan yang dapat diakui mempunyai pengaruh yang besar terhadap penetapan
laba, karena pada umumnya pemakai laporan tidak menyukai laporan keuangan yang
tidak menampakkan laba, padahal telah banyak biaya yang dikeluarkan.