Abstract:
Dalam era globalisasi ini persaingan dalam bidang ekonomi semakin tinggi dan semakin kompetitif. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya industri-industri yang timbul baik yang sudah ada maupun yang baru berdiri akibat besarnya dan beragamnya permintaan dari pasar atau konsumen. Oleh karena semakin tinggi dan kompetitifnya persaingan, maka perusahaan menggunakan cara-cara atau strategi-strategi untuk dapat bersaing dengan perusahaan yang sejenis.
Dengan adanya perusahaan pesaing tersebut, maka perusahaan menggunakan strategi diferensiasi agar dapat dibedakan dalam beberapa macam bentuk. Dimana antara satu dengan yang lain dibagi menjadi empat macam strategi yaitu produk, personalia, pelayanan dan citra. Strategi diferensiasi inilah yang digunakan perusahaan untuk bersaing secara kompetitif.
Pada pasar global perusahaan dituntut untuk memahami keinginan dan kebutuhan konsumen, dimana para perancang produk harus selalu inovatif dalam pemrosesannya. Dalam proses ke arah kemajuan dan keberhasilan perusahaan banyak keuntungan yang didapat oleh perusahaan untuk mendapatkan banyak alternatif keuntungan dalam persaingan global, sehingga perusahaan mampu berkompetisi dan meningkatkan hasil penjualan.
Adapun penulis mengidentifikasikan masalah yaitu : bagaimana strategi diferensiasi personalia dan citra yang dilakukan, serta bagaimana pengaruh biaya strategi tersebut dalam meningkatkan penjualan pada PT. Cahaya Sakti Furintraco, Bogor. PT. Cahaya Sakti Furintraco adalah merupakan salah satu perusahaan yang menghasilkan berbagai jenis furniture panel dengan merk dagang "Olympic". Perusahaan ini telah berdiri sejak tahun 1975, yang beralamat di JI. Kaum Sari Rt 01/05 Kelurahan Cibuluh Kecamatan Kota Bogor Utara.
Strategi diferensiasi yang dilakukan oleh PT. Cahaya Sakti Furintraco adalah sebagai berikut : a. Strategi Diferensiasi Personalia, PT. Cahaya Sakti Furintraco dalam menerapkan strategi diferensiasi personalia dengan cara melakukan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas produk yang
dihasilkan dan pelayanan berupa program pendidikan dan pelatihan khusus bagi para karyawan yang dilakukan secara berkala setiap enam bulan sekali. Dalam program ini perusahaan mendatangkan para instruktur ahli untuk meningkatkan kualitas karyawannya. b. Strategi Diferensiasi Citra, Selain strategi diferensiasi personalia, PT. Cahaya Sakti Furintraco juga berusaha untuk meningkatkan penjualan produknya dengan cara melakukan strategi diferensiasi citra dalam upaya meningkatkan image perusahaan melalui periklanan diberbagai media baik media cetak dan elektronik seperti koran, radio, televisi dan papan reklame.
Untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara pelaksanaan strategi diferensiasi personalia dan citra dalam meningkatkan penjualan produk dilihat dari analisis regresi, korelasi dan uji hipotesis yang dilakukan diketahui bahwa : analisis antara biaya-biaya diferensiasi personalia meliputi pemberian pendidikan dan pelatihan serta biaya diferensiasi citra dalam meningkatkan penjualan diketahui persamaan regresi bergandanya : Y = 4.085,799 + 56,857X1 + Nilai a = 4.085,799 berarti jumlah penjualan yang dicapai perusahaan adatah tetap sebesar RP. 4.085,799 juta, b1 = 56,857 berarti akan menghasilkan penjualan perusahaan sebesar RP 4.142,656 juta, b2 = 3,429 berarti akan menghasilkan penjualan perusahaan sebesar RP 4.089,228 juta.
Koefisien koretasi r = 0,9070 menunjukkan nilai yang mendekati +1, berarti hubungan antara biaya strategi diferensiasi personalia dan biaya strategi diferensiasi citra dalam meningkatkan penjualan mempunyai hubungan yang kuat dan positif, ini berarti bahwa setiap terjadi peningkatan biaya strategi diferensiasi personalia dan biaya strategi diferensiasi citra akan diikuti oleh kenaikan penjualan. Begitu pula sebaliknya jika terjadi penurunan biaya strategi diferensiasi personalia dan biaya strategi diferensiasi citra akan diikuti penurunan penjualan. Sedangkan nilai koefisien determinasi (CD) = 0,8227 berarti bahwa kontribusi biaya strategi diferensiasi personalia dan biaya strategi diferensiasi cita berpengaruh terhadap penjualan adalah sebesar 82,27%, sedangkan sisanya sebesar 17,73% dipengaruhi oleh faktor lainnya.