Abstract:
Industri farmasi merupakan industri yang perkrmbangannya baik serta mempunyai pertumbuhan yang positif karena industri ini memilliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan obat-obatan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Namun, meskipun industri farmasi ini merupakan salah satu industry yang baik dalam pertumbuhan, tetapi masih banyak faktor yang menghambat dalam perkembangan industri farmasi itu sendiri, salah satunya adalah beban produsen farmasi bertambah dengan pelemahan nilai tukar, karena 95% bahan baku masih di impor karena Indonesia belum memiliki sumber daya manusia dan teknologi yang memumpuni untuk sektor ini. Tetapi fenomena mengenai sektor farmasi ini tidak tercermin dalam pasar bursa yang menunjukkan bahwa kondisi harga saham cenderung mengalami fluktuasi selama tahun 2014-2018, Banyak faktor yang mempengaruhi harga saham yang akan dibeli oleh para investor, yaitu seperti faktor kinerja keuangan perusahaan. Pada penelitian ini variabel yang digunakan dalam kinerja keuangan yaitu Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Total Asset Turnover dan Net Profit Margin. Penelitian mengenai pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Total Asset Turnover, Net Profit Margin terhadap Harga Saham merupakan penelitian verifikatif dengan metode explanatory survey. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersifat kuantitatif. Penentuan sampel dengan metode purposive sampling, sehingga diperoleh 7 perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis regresi data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel DER berpengaruh negatif terhadap harga saham. ROE dan TATO tidak berpengaruh terhadap harga saham, CR berpengaruh negatif Sedangkan NPM tidak berpengaruh terhadap harga saham. Secara simultan (bersama-sama) Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Total Asset Turnover, Net Profit Margin berpengaruh terhadap harga saham.