Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada perusahaan Sub Sektor Otomotif dan Komponen yangTerdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2014-2018

Abstract

Industri otomotif dan komponen merupakan salah satu sektor andalan dalam memacu pertumbuhan ekonomi nasional, terutama melalui pencapaian ekspornya. Sasaran ini berdasarkan pada peta jalan Making Indonesia 4.0, bahwa Industri otomotif dan komponen bagian dari lima sektor manufaktur yang mendapat prioritas pengembangan, agar mampu menghasilkan produk yang berdaya saing global dalam kesiapan memasuki era industry 4.0. Menurut data Kemenperin, industri otomotif dan komponen memliki kontribusi signifikan terhadap PDB khususnya PDB nonmigas sebesar 3,98% pada tahun 2019. Selain itu ekspor untuk produk otomotif dan komponennya terus menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2018 ekspor CBU (Completely Build Up) dan CKD (Completely Knock Down) tercatat sebayak 347 ribu unit, serta komponen lebih dri 86,6 juta pieces. Hingga per juli 2019, nilai ekspor produk tersebut telah melampaui 50% dari pencapaian ekspor tahun 2018. Menperin meyakini sampai akhir tahun 2019 akan terjadi peningkatan volume ekspor pada produk-produk otomotif tersebut. Sepanjang 2019, ekspor kendaraan CBU (Completely Build Up) ditargetkan menjadi 400 ribu unit dan diharapkan terus meningkat setiap tahunnya sehingga pada tahun 2025 industri otomotif nasional dapat melakukan ekpor kendaraan CBU (Completely Build Up) sebesar 1 juta unit ke lebih dari 80 negara. Tujuan penelitian untuk menganalisis secara parsial pengaruh Kinerja keuangan dengan Debt to Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE), Earning Per Share(EPS), Price Earning Ratio (PER) dan Price Book Value (PBV) terhadap Harga Saham dan menganalisis secara simultan pengaruh dengan Debt to Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE), Earning Per Share(EPS), Price Earning Ratio (PER) dan Price Book Value (PBV) terhadap Harga Saham. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian verifikatif dengan metode survey eksplansi (eksplanatory survey). Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersifat kuantitatif berupa data panel. Penentuan sampel dengan metode purposive sampling, sehingga diperoleh 9 perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parisal Return On Equity (ROE) berpengaruh negatif terhadap Harga Saham. Debt to Equity Ratio (DER) dan Price Earning Ratio (PER) tidak berpengaruh dan positif terhadap Harga Saham. Earning Per Share (EPS) dan Price to Book Value (PBV) berpengaruh dan positif terhadap Harga Saham. Kemudian, secara simultan Debt to Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE), Earning Per Share(EPS), Price Earning Ratio (PER) dan Price Book Value (PBV) berpengaruh terhadap Harga Saham. Saran untuk penelitian ini hendaknya memperhatikan kondisi keuangan dan kinerja perusahaan agar dapat memberikan harga saham yang baik untuk para investor. Untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk mengembangkan dan menganalisis lebih jauh tentang rasio keuangan dan harga saham.