Abstract:
Industri farmasi dan bahan farmasi merupakan salah satu sektor andalan yang diprioritaskan dalam pengembangannya, karena berperan sebagai penggerak utama perekonomian nasional dimasa yang akan datang. Kinerja industri farmasi di Indonesia telah mencatat pertumbuhan signifikan. Dari sisi total nilai pasar farmasi domestik tercatat lebih tinggi dibandingkan Malaysia dan Singapura. Padahal dari sudut belanja kesehatan, Indonesia masih tergolong rendah. Dengan adanya perkembangan yang baik pada Sub Sektor Farmasi sesuai pemberitaan diatas, seharusnya berdampak baik pula penilaian para investor terhadap Sub Sektor Farmasi sehingga harga saham pada perusahaan-perusahaan Sub Sektor Farmasi dapat meningkat dikarenakan banyaknya minat dari para investor.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian verifikatif dengan metode Explanatory Survey. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersifat kuantitatif. Penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling, sehingga diperoleh 8 perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis regresi data panel menggunakan aplikasi E-Views.
Hasil penelitian menunjukan bahwa secara parsial variabel TATO dan EPS berpengaruh positif terhadap Harga Saham. Variabel QR dan ROE tidak berpengaruh dan negatif terhadap Harga Saham. Variabel DER berpengaruh dan positif terhadap harga saham. Secara simultan (bersama-sama) Total Assets Turnover, Earning Per Share, Quick Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Return On Equity berpengaruh terhadap Harga Saham. Nilai Adjust R Square dalam penelitian ini sebesar 0,732114. Hal ini berarti variabel TATO, EPS, QR, DER, dan ROE memberikan kontribusi pengaruh sebesar 73,21% dan sisanya sebesar 26,79% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model.