Abstract:
Melda Derianti Fatma. 022114241. Tinjauan Akuntansi Aset Tetap dan Pengaruhnya
Terhadap Penyajian Laporan Keuangan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum Pada
Institut Pertanian Bogor (Studi Kasus Laboratorium Departemen Ilmu Tanah dan
Sumberdaya Lahan). Di bawah bimbingan: Yohanes Indrayono dan Asep Alipudin. 2018.
Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan dan
pengelolaan transaksi-transaksi keuangan serta harus dapat menjelaskan kondisi keuangan
yang ada di instansi atau perusahaan pada waktu tertentu. Aset tetap merupakan aset yang
memiliki peran yang sangat signifikan dalam suatu instansi maupun perusahaan. Perlakuan
akuntansi terhadap aset tetap yang diterapkan akan mempengaruhi penyajian aset tetap
tersebut di laporan keuangan, kemudian penerapan informasi kualitatif di laporan keuangan
dan standar akuntansi yang digunakan akan menghasilkan dan menggambarkan informasi
yang baik, yaitu dapat dipahami, relevan, andal dan dapat dibandingkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perlakuan akuntansi aset tetap
yang diterapkan Laboratorium Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan berpengaruh
terhadap penyajian aset tetap di laporan keuangan dan akan menghasilkan penyajian aset
tetap yang sesuai dengan Standar Akuntansi yang ada. Pengumpulan dan analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tiga periode yaitu tahun 2014, 2015 dan 2016.
Metode analisis yang digunakan penulis yaitu deskriptif kualitatif (non statistik) dan
kuantitatif. Yaitu penelitian yang akan melihat hubungan variabel, untuk menyajikan faktafakta yang akurat, serta menjelaskan dengan kata-kata mengenai data variabel dan indikator
penelitian berdasarkan teori-teori atau peraturan, kemudian diambil suatu kesimpulan
penelitian.
Aset tetap Laboratorium Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan pada
tahun 2014 Rp 77.286.900, tahun 2015 Rp 314.947.881 dan 2016 Rp 641.095.381 disajikan
dalam Neraca IPB sebagai akun aset tidak lancar sebesar nilai bukunya yaitu tahun 2014 Rp
69.515.131, tahun 2015 Rp 216.579.302 dan tahun 2016 Rp 309.269.936. Beban penyusutan
aset tetap dibebankan di Laporan Aktivitas IPB dalam akun biaya umum dan administrasi,
pada tahun 2014 Rp 7.771.769, tahun 2015 Rp 22.079.939 dan tahun 2016 Rp 16.877.564.
Kemudian aset tetap diukur sebesar harga perolehan yang lebih dikenal dengan Harga Pokok
Standar (HPS). Metode penyusutan yang digunakan adalah metode garis lurus, namun dalam
hal ini yang melakukan perhitungan penyusutannya adalah Direktorat Biro Keuangan dan
Direktorat Sarana dan Prasarana. Kemudian, dalam laporan keuangan juga terdapat
kebijakan akuntansi yang mengungkapkan secara penuh mengenai perlakuan akuntansi yang diterapkan terkhususnya aset tetap, dimana nantinya nilai aset-aset tersebut akan di
akumulasi dengan aset tetap dari unit yang lain, sehingga total nilai keseluruhan perrhitungan
aset yang ada di pusat salah satu komponennya itu terdiri dari aset unit yaitu Laboratorium
Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan.
Kata Kunci: Aset Tetap, SAK ETAP, Laporan Keuangan