Abstract:
LESTARI. 022114282. Analisis Z-Score Untuk Memprediksi Kebangkrutan Pada
Perusahaan Sub Sektor Semen Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016.
Di bawah bimbingan Ahmad Burhanudin Taufiq dan Asep Alipudin. 2018.
Suatu perusahaan diharapkan dapat terus secara menjalankan usahanya
berkesinambungan atau terus beroperasi di masa yang akan datang dalam jangka panjang.
Namun pada kenyataannya, perusahaan tidak selalu berjalan sesuai dengan rencana. Tidak
semua perusahaan mampu bertahan hidup dalam jangka panjang. Perusahaan mungkin akan
mengalami persoalan pengelolaan dalam perjalanan usahanya. Jika tidak diselesaikan dengan
benar, persoalan pengelolaan tersebut bisa berkembang menjadi kesulitan yang lebih besar
yang seringkali berujung pada kebangkrutan. Kebangkrutan merupakan masalah yang sangat
penting yang harus diwaspadai oleh perusahaan karena jika perusahaan mengalami
kebangkrutan maka perusahaan tersebut benar-benar mengalami kegagalan usaha. Oleh
karena itu, diperlukan analisis untuk dapat mendeteksi adanya potensi kebangkrutan. Salah
satu model yang dapat digunakan untuk memprediksi kebangkrutan pada suatu perusahaan
adalah dengan melakukan analisis Z-Score. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui prediksi kebangkrutan dengan menggunakan model analisis Z-Score pada
perusahaan sub sektor semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016.
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sub sektor semen yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2014-2016 dengan menggunakan data sekunder, metode penarikan
sampel menggunakan purposive sampling, metode analisis yang digunakan analisis
kuantitatif dengan model analisis Altman Z-Score.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 25% atau 1 dari 4 perusahaan semen yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia diprediksi berada dalam zona berbahaya (risiko tinggi
bangkrut), yaitu PT Holcim Indonesia Tbk karena memiliki rata-rata nilai Z-Score kurang
dari 1,81. Dalam kondisi ini terlihat bahwa PT Holcim Indonesia Tbk sedang menghadapi
kesulitan keuangan yang cukup serius dan perusahaan belum menunjukkan kinerja yang baik
karena selama tiga tahun berturut-turut berada dalam zona yang tidak aman dan terus
mengalami penurunan nilai Z-Score dari tahun ke tahun. Sedangkan perusahaan yang berada
dalam zona aman atau sehat yaitu 75% atau 3 dari 4 perusahaan semen yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia, antara lain: PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, PT Semen
Baturaja (Persero) Tbk, dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Hal ini menandakan bahwa
ketiga perusahaan memiliki kinerja yang baik.
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan, penulis menyarankan (1) Bagi
perusahaan, terus memperbaiki kinerjanya dengan melakukan suatu inovasi, pengembangan,
serta perbaikan organisasi, menjaga likuiditas dalam memenuhi semua kewajiban, menjaga
dan meningkatkan modal kerja perusahaan, menjaga profitabilitas perusahaan dengan
mengelola aset secara efisien dan efektif untuk meningkatkan penjualan dan menghasilkan
laba. (2) Bagi investor dan kreditor agar terlebih dahulu melakukan analisis Z-Score untuk
mengetahui kesehatan perusahaan sehubungan dengan keputusan investasi saham dan
pemberian kredit. (3) Bagi peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan sampel perusahaan
yang lebih banyak dan beragam juga menambah periode penelitian serta menggunakan
model prediksi lainnya antara lain model Springate dan Zmijewski.
Kata Kunci: Analisis Z-Score dan kebangkrutan