Abstract:
Smartphone merupakan salah satu kebutuhan masyarakat modern saat ini yang akan menunjang aktifitas masyarakat Indonesia. Kebutuhan ini begitu diperhatikan oleh perusahaan elektronik sehingga bermunculan banyak berbagai merek - merek smartphone. Fenomena tersebut mendukung munculnya banyak smartphone yang menawarkan produknya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan teknologi dalam hal berkomunikasi. Berdasarkan fenomena, penulis tertarik untuk meneliti kejadian yang menimpa perusahaan Apple tersebut sekaligus menganalisis penurunan penjualan smartphone yang terjadi pada tahun 2016 hingga 2018 yang merupakan penurunan yang cukup drastis dari angka 17.40% hingga 13.81% dari tahun 2016 hingga tahun 2018 dan mempunyai kompetitor baru sebelum bersaing kembali dengan perusahaan Samsung. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, kualitatif dan eksploratif, dengan responden individu yang paham mengenai teknologi dan industri dengan strategi pemasaran SWOT pada iPhone. Pemilihan responden dilakukan dengan metode judgement sampling (proses pemilihan responden didasarkan atas pertimbangan pribadi). Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan FGD dengan melampirkan kusioner sekaligus wawancara dan metode pengolahan data menggunakan Matriks SWOT, IFE, EFE, IE dan QSPM. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Berdasarkan tabel QSPM, diketahui bahwa masing-masing alternatif strategi mempunyai Total Attractive Score (TAS) yang berbeda. Strategi Market Penetration memiliki jumlah TAS sebesar 6,014. Strategi Product Development memiliki jumlah TAS sebesar 5,268. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa strategi yang memiliki jumlah TAS terbesar adalah Strategi Market Penetration. Hal ini dapat diartikan bahwa strategi alternatif yang tepat untuk revitalisasi pada iPhone itu sendiri adalah Market Penetration yang berarti strategi yang dijalankan untuk meningkatkan market share dari produk yang ada saat ini pada pasar yang ada melalui usaha-usaha pemasaran yang lebih gencar.