REPOSITORY SKRIPSI
dc.contributor.author | Moro, Ikhsan Fajariansyah | |
dc.date.accessioned | 2025-03-18T02:19:08Z | |
dc.date.available | 2025-03-18T02:19:08Z | |
dc.date.issued | 2020-03-05 | |
dc.identifier.uri | http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/10157 | |
dc.description.abstract | Ikhsan Fajariansyah Moro 021115458. Manajemen Pemasaran, Analisis Strategi Pemasaran Ritel Berbasis Komunitas (Studi Kasus: Toko Umat Cabang Tanah Sareal Bogor). Ketua Komisi pembimbing Sri Hartini dan Anggota Komisi pembimbing Arie Wibowo Irawan. Indonesia merupakan sebuah negara, dengan jumlah penduduk islam terbanyak didunia. Total jumlah penduduk 265 juta jiwa, melihat penduduk, ternyata mayoritas umat islam itu berada di 7 pulau seperti: Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Lombok, Sumbawa, Maluku Utara. Bisa disimpulkan bahwa hubungan yang berawal dari komunitas, sehingga bisa menciptakan suatu peluang bisnis baru, yaitu bisnis berbasis komunitas, dengan cara menjaring komunitas umat. Salah satu contoh bisnis berbasis komunitas adalah ritel, jumlah minimarket di kota Bogor selalu mengalami peningkatan dari tahun 2013 – 2018. Hal ini menunjukan bahwa bisnis ritel sektor minimarket ini cukup menjanjikan. Tetapi data menunjukan bahwa toko umat mengalami kerugian yang hampir terjadi tiap bulan karena tidak bisa menutup biaya-biaya overhead yang dikeluarkan toko umat. Jenis penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif (eksploratif) kualitatif berupa studi kasus mengenai analisis strategi pemasaran pada Toko Umat cabang tanah sareal bogor. Adapun metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi langsung, dan pengumpulan data sekunder. Metode penarikan sampel nonprobability sampling dengan jumlah 7 responden. Berdasarkan hasil analisis internal, diperoleh kekuatan terbesar dengan skor bobotnya 0.3805 yang harus dimanfaatkan pada bisnis ini, yaitu Minimarket berbasis komunitas dan semua produk yang sudah bersertifikat halal. Kekuatan dengan skor terkecil yaitu rapat dilakukan secara rutin tiap bulannya dan Harga – harga produk yang disajikan sesuai dengan standard produk pada umumnya dengan skor bobotnya 0.2361. Sedangkan kelemahan terbesar adalah kurang adanya kegiatan promosi dengan skor bobot 0.4456. Kelemahan paling minim adalah Lokasi yang cukup jauh dari jalan raya besar dan Belum memiliki banyak cabang di tempat/kota lain dengan skor bobot 0.2361. Dari analisis eksternal pada Toko Umat, Peluang terbesar adalah berkembangnya teknologi (internet) dengan skor bobotnya 0.3613. Peluang dengan skor terkecil yaitu bisnis ritel berpotensi mendatangkan keuntungan besar dengan skor bobotnya 0.1966. Sedangkan ancaman terbesar dengan skor bobot 0.4975 adalah sudah adanya Market Leader (Alfamart), dan Market Challenger (Indomaret). Kelemahan dengan skor terkecil yaitu Harga – harga kebutuhan/produk yang tidak stabil (sewaktu – waktu dapat naik) dengan skor 0.1736. Berdasarkan hasil matriks IE, dapat ditarik kesimpulan bahwa perusahaan berada pada kuadran I pada matriks IE. Kuadran I artinya perusahaan berada dalam zona Growth and Build. Strategi yang cocok untuk zona ini yaitu intensif atau integrasi. Hasil analisis SWOT pada Toko Umat menghasilkan 10 alternatif strategi. Dari hasil analisis dengan metode QSPM, maka strategi yang paling cocok untuk diimplementasikan perusahaan pada saat ini yaitu “Membuat program-program yang baru untuk menarik minat masyarakat (SO 2).” Hal ini terkait karena nilai dari nilai TAS sebesar 7.231. Sedangkan alternatif strategi paling lemah yaitu “Membina hubungan yang baik dengan pelanggan. (ST-2)” dengan nilai TAS sebesar 4.530. Kata Kunci : Strategi Pemasaran, Matriks Internal Eksternal, SWOT, QSPM | en_US |
dc.description.sponsorship | Sri Hartini - Arie Wibowo Irawan | en_US |
dc.publisher | Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pakuan | en_US |
dc.subject | Strategi Pemasaran, Matriks Internal Eksternal, SWOT, QSPM | en_US |
dc.title | Analisis Strategi Pemasaran Ritel Berbasis Komunitas (Studi Kasus: Toko Umat Cabang Tanah Sareal Bogor) | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |