Abstract:
SUTRISNA. NPM 021113350. Analisis Kebijakan Pemeliharaan Mesin dalam Menunjang
Kelancaran Proses Produksi pada PT Harmoni Utama Tekstil. Di bawah bimbingan:
JAENUDIN dan DEWI TAURUSYANTI. 2020.
Pemeliharaan merupakan kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas/peralatan pabrik dan
mengadakan perbaikan atau penggantian yang diperlukan supaya terdapat suatu keadaan proses
produksi yang lancar sesuai dengan apa yang direncanakan. Proses produksi sendiri dapat diartikan
sebagai cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa
dengan menggunakan sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan-bahan dan dana) yang ada.
Kelancaran proses produksi akan terhambat apabila pemeliharaan mesin tidak dilakukan dengan efektif
dan efisien, sehingga target produksi yang telah direncakan sebelumnya tidak tercapai.
Penelitian ini ditujukan yang pertama untuk mengetahui kebijakan pemeliharaan mesin yang
diterapkan oleh PT Harmoni Utama Tekstil, yang kedua mengetahui kelancaran proses produksi pada
PT Harmoni Utama Tekstil dan yang ketiga menganalisis kebijakan pemeliharaan mesin dalam
menunjang proses produksi pada PT Harmoni Utama Tekstil. Penelitian ini dilakukan pada PT Harmoni
Utama Tekstil yang merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang manufaktur khususnya tekstil.
Menggunakan data pada periode bulan Oktober 2017-September 2018. Objek penelitian pada penelitian
ini adalah variabel pemeliharaan mesin serta variabel kelancaran proses produksi. Menggunakan data
kuantitatif dan kualitatif yang merupakan data primer dan data sekunder. Metode penelitian yang
digunakan adalah analisis deskriptif dan metode probabilitas untuk mengetahui kebijakan pemeliharaan
mesin yang dapat diterapkan dalam menunjang kelancaran proses produksi.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa Secara keseluruhan kebijakan
pemeliharaan yang diterapkan perusahaan dapat dikatakan sudah cukup baik, karena pemeliharaan telah
dilakukan dalam usaha untuk mencegah terjadinya kerusakan baik secara rutin maupun berkala dan
telah dilakukan persiapan perbaikan serta proses perbaikan apabila terjadi kerusakan pada mesin.
Namun, kebijakan pemeliharaan mesin tersebut masih belum optimal karena masih sering terjadinya
kendala dan kerusakan pada mesin sehingga menghambat kelancaran proses produksi. Persentase
kelancaran proses produksi pada mesin weaving harmoni sebesar 79,09%, jacquard sebesar 76,50%,
tricot sebesar 88,65% dan raschel sebesar 65,38% dapat dikatakan kurang lancar. Hal tersebut
menunjukkan perusahaan masih kesulitan dalam menentukan kebijakan pemeliharaan mesin yang
efektif dan efisien. Selain kendala dan kerusakan yang terjadi pada mesin, faktor-faktor lain yang
menghambat kelancaran proses produksi yaitu ketidaktersediaan benang dalam beam yang tidak dapat
diprediksi, operator mesin belum produktif karena masih dalam tahap pelatihan, operator mesin yang
tidak hadir untuk bekerja, ketersediaan suku cadang yang terbatas dan perubahan target produksi di luar
perencanaan awal. Dengan menggunakan metode probabilitas dapat diketahui bahwa kebijakan
pemeliharaan preventif yang efektif dan efisien pada mesin weaving dilakukan dalam rentang waktu 4
bulan sekali dengan jumlah kerusakan yang diperkirakan sebanyak 10 mesin pada setiap periodenya,
karena biaya kebijakan pemeliharaan bulanan total yang diperlukan paling rendah dibandingkan dengan
periode bulan lainnya, yaitu sebesar Rp3.282.625,56 dengan biaya perbaikan kerusakan yang
diperkirakan per bulan sebesar Rp1.643.910,98 dan biaya pemeliharaan pencegahan yang diperkirakan
per bulan sebesar Rp1.638.714,58. Hal tersebut menjadikan proses produksi pada mesin weaving
harmoni, jacquard, tricot dan raschel yang sebelumnya kurang lancar dengan persentase di bawah 100%,
meningkat menjadi 100% setelah menggunakan metode probabilitas, sehingga dapat dikatakan
kelancaran proses produksi kain grey pada PT Harmoni Utama Tekstil lancar dan optimal karena
persentasenya lebih besar dari sebelumnya.
Kata Kunci: Pemeliharaan Mesin, Kelancaran Proses Produksi, Pemeliharaan Preventif dan
Pemeliharaan Korektif